Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengantisipasi Kepikunan Pasca-pensiun dengan Menulis

30 Januari 2020   07:31 Diperbarui: 30 Januari 2020   08:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengapa menulis dapat mencegah dari kepikunan? Karena ketika seseorang menulis, dia menggunakan otaknya untuk berpikir, mengasah nalar, logika, dan berpikir kritis, serta mempertajam daya analisisnya.

Saat orang menulis, pastinya juga disertai membaca. Membaca dan menulis dikenal sebagai dua resep yang mujarab untuk mencegah atau memperlambat kepikunan.

"Menuliskan setiap momen -- baik maupun buruk -- akan membantu Anda mengerti akan apapun yang terjadi di dalam hidup anda." terang seorang profesor di Universitas Albany, New York, Amerika Serikat, Arthur Applebee.

"Menulis apa yang Anda alami sehari-hari juga dapat melatih otak sekaligus meningkatkan daya ingat yang akan di kemudian hari." jelas Martin Conway dan Sue Gathercole. (Tempo, 18/04/2017).

Saat saya menempuh pendidikan di perguruan tinggi, saya melihat dosen-dosen yang rata sudah profesor dan berusia diatas 60 tahun masih segar, tampak awet muda. Mereka masih bersemangat mengajar mahasiswa.

Walau saya tidak bertanya secara langsung kepada mereka, aktivitas mereka membaca dan menulis sepertinya membuat mereka selalu segar, memiliki ingatan kuat, dan tidak mudah pikun.

Saya yakin siapa pun tidak menginginkan kepikunan. Oleh karena itu, setiap orang manula perlu melakukan berbagai aktivitas positif memberdayakan otak mereka, diantaranya dengan menulis. Tulislah mulai kegiatan yang sederhana saja seperti aktivitas dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Menurut saya, kegiatan menulis pascapensiun selain untuk mengisi waktu, bisa jadi hobi, dan bisa juga menjadi sumber penghasilan bagi seorang pensiunan. Kalau ada istilah guru, dosen, atau widyaiswara penulis, maka tidak kalah keren kalau ada istilah pensiunan penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun