Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter dari Seorang Tukang Mi Ayam

11 Oktober 2018   15:27 Diperbarui: 11 Oktober 2018   15:34 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola pikir seperti penjual mie ayam tersebut di atas merupakan modal penting untuk hidup sukses. Dia cepat belajar, tanggap terhadap perubahan, pandai mencari dan memanfaatkan peluang. Oleh karena itu, tidak heran kalau usahanya maju dengan pesat. Dia menyampaikan bahwa dalam sehari, penghasilan bersih dari dua cabang usaha mie ayam yang dikelolanya rata-rata 400-500 ribu rupiah. Bahkan kalau lagi ramai bisa sampai 1 juta rupiah. Sepi-sepinya sehari masih bisa dapat 200 ribu rupiah.

Dia menyampaikan pentingnya keuletan dan passion dalam berusaha. Intinya, bekerja haru dengan hati, jangan setengah-setengah. Dia sudah mengalami pahit getirnya ditipu orang dan jatuh bangun dalam berusaha. Dan passionnya ternyata berjualan mie ayam. Dan hebatnya, dia bisa membeli gerobak mie ayam orang yang dulu dijadikannya sebagai "guru" berdagang mie ayam. Sebelum berpisah, dia pun menekankan tentang pentingnya menjauhi rentenir, karena banyak temannya yang usahanya sulit berkembang bahkan bangkrut karena terjerat oleh rentenir. Dalam hati saya bicara "ini tukang mie ayam punya jiwa dakwah juga ternyata."

Terima kasih mas penjual mie ayam atas ilmu dan pengalamanya. Semoga usahamu makin maju dan cita-citamu tercapai. Melihat semangat dan keuletanmu, tidak mustahil anda akan jadi bos atau juragan mie ayam. Dalam hati, saya bertanya apakah harus ikut-ikutan jualan mie ayam? Ah tidak juga, karena setiap orang punya jalan hidup masing-masing. Wallaahu a'lam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun