Pola pikir seperti penjual mie ayam tersebut di atas merupakan modal penting untuk hidup sukses. Dia cepat belajar, tanggap terhadap perubahan, pandai mencari dan memanfaatkan peluang. Oleh karena itu, tidak heran kalau usahanya maju dengan pesat. Dia menyampaikan bahwa dalam sehari, penghasilan bersih dari dua cabang usaha mie ayam yang dikelolanya rata-rata 400-500 ribu rupiah. Bahkan kalau lagi ramai bisa sampai 1 juta rupiah. Sepi-sepinya sehari masih bisa dapat 200 ribu rupiah.
Dia menyampaikan pentingnya keuletan dan passion dalam berusaha. Intinya, bekerja haru dengan hati, jangan setengah-setengah. Dia sudah mengalami pahit getirnya ditipu orang dan jatuh bangun dalam berusaha. Dan passionnya ternyata berjualan mie ayam. Dan hebatnya, dia bisa membeli gerobak mie ayam orang yang dulu dijadikannya sebagai "guru" berdagang mie ayam. Sebelum berpisah, dia pun menekankan tentang pentingnya menjauhi rentenir, karena banyak temannya yang usahanya sulit berkembang bahkan bangkrut karena terjerat oleh rentenir. Dalam hati saya bicara "ini tukang mie ayam punya jiwa dakwah juga ternyata."
Terima kasih mas penjual mie ayam atas ilmu dan pengalamanya. Semoga usahamu makin maju dan cita-citamu tercapai. Melihat semangat dan keuletanmu, tidak mustahil anda akan jadi bos atau juragan mie ayam. Dalam hati, saya bertanya apakah harus ikut-ikutan jualan mie ayam? Ah tidak juga, karena setiap orang punya jalan hidup masing-masing. Wallaahu a'lam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H