Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, saya tentunya memimpikan Indonesia yang aman, nyaman, tertib, dan bersih. Warganya hidup rukun, toleran, saling menghormati, saling menghargai, dan memiliki semangat berpretasi dengan berlandaskan integritas. Â Saya yakin bahwa bangsa Indonesia bisa melakukan hal tersebut, tentunya melalui proses pendidikan yang menekankan kepada keteladanan.
Bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara menyampaikan ajaran penting, yaitu "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani", yang artinya, di depan memberikan teladan, di tengah memberikan bimbingan, dan di belakang memberikan dorongan. Berdasarkan kepada hal tersebut, maka keteladanan menjadi hal yang utama. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam memberikan layanan pendidikan kepada para peserta didik.
Dalam konteks pendidikan formal, sekolah harus menjadi model dan miniatur implementasi penguatan pendidikan karakter. Hal ini bisa bisa terihat mulai dari gerbang masuk, cara melayani tamu, cara bergaul dan berkomunikasi antarwarga sekolah, kegiatan pembelajaran, layanan administrasi, kebersihan lingkungan, dan sebagainya.
Selain pendidikan karakter di rumah, pendidikan karakter di sekolah menjadi bekal bagi peserta didik untuk bergaul di masyarakat. Masyarakat yang berkarakter berawal dari individu-individu yang berkarakter.Â
Mari wujudkan pribadi yang berkarakter mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai dari saat ini, karena hal tersebut merupakan esensi dari keteladanan. Wallaahu a'lam. di
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H