Selain Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang getol menyosialisasikan empat pilar MPR, pemerintah dapat membuat iklan-iklan layanan masyarakat yang ditampilkan melalui berbagai media untuk ikut mempertegas pentingnya membela Pancasila. Selain itu, dapat juga diwujudkan melalui berbagai seminar, simposium, sosialisasi dengan target pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Lomba-lomba menulis tentang Pancasila, festival, dan lain sebagainya dapat mendorong agar semua anak bangsa memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kepedulian untuk berpartisipasi membela Pancasila.
Jika pada masa orde baru ada Gerakan Hidup Berpancasila (GHBP), maka di era reformasi saat ini bisa saja menggunakan istilah lain, tapi jangan terjebak hanya sekedar seremonial. Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2017, Presiden Joko Widodo pun telah membentuk Unit Kerja Presiden (UKP) bidang Pemantapan Ideologi yang bertugas untuk memberikan pemantapan dan pemahaman Pancasila dengan cara kekinian seperti komik, video-blog (v-log), dan media sosial seperti instagram.
Membela Pancasila bisa melalui bentuk apa saja, tetapi yang paling utama adalah bukan hanya sekedar kata-kata atau sekedar retorika, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata. Dan yang paling penting adalah adanya keteladanan dari para pemimpin bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H