Pada bulan puasa biasanya tren pembaca buku-buku agama mengalami peningkatan. Grafik penjualan buku-buku agama di toko-toko buku pun meningkat. Hal itu tentunya positif dimana banyak umat Islam yang harus untuk mendalami ilmu agama. Semoga hal tersebut menjadi momentum bagi umat Islam untuk terus mencintai ilmu dan mencintai buku.
Persiapan Hati
Sebelum melaksanakan puasa, hati pun perlu dipersiapkan. Puasa perlu dilakukan dengan hati yang bersih dan ikhlas. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan puasa, disyariatkan untuk saling memaafkan terhadap setiap kesalahan agar tidak ada pikiran negatif yang membebani hati.
Pada sebuah riwayat dikisahkan Rasulullah SAW pada saat berkhutbah pernah mengucapkan “aamiin” sebanyak tiga kali. Para sahabat merasa heran, dan bertanya kepada Rasul. “Ya Rasul, mengapa saat Anda berkotbah, tiba-tiba Anda mengucap aamiin tiga kali?” Rasulullah menjawab: “Disaat aku berkhutbah, malaikat Jibril berdo’a kepada Allah agar puasa tiga golongan manusia tidak diterima, yaitu, pertama istri yang berani menentang pada suaminya, kedua, suami yang kasar pada istrinya, dan ketiga anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya.”
Menjelang puasa pun ada tradisi ziarah ke makam orang telah meninggal sebagai bentuk “wisata hati”, mendo’akannya, dan pengingat bahwa suatu saat peziarah pun menyusul mereka alias akan meninggal dunia. Dengan demikian, maka hati kita akan benar-benar siap melaksanakan ibadah puasa.
Persiapan Fisik
Disamping ibadah hati, puasa juga adalah ibadah fisik. Oleh karena itu, umat Islam yang hendak berpuasa perlu menyiapkan fisiknya supaya sehat dan kuat. Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan istirahat yang cukup, berolah raga, mengatur pola makan, dan minum vitamin.
Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda “berpuasalah, niscaya kamu akan sehat.”(HR Abu Hurairah). Oleh karena itu, puasa dapat menjadi sarana menjaga atau memulihkan kesehatan. Perut kita selama 11 bulan mengonsumsi berbagai jenis makanan dan minuman, maka selama bulan puasa, polanya diatur, perut kita bisa beristirahat. Kita makan dan minum pada saat sahur dan setelah datangnya waktu berbuka puasa, jangan tidak perlu berlebihan.
Ketika berbuka puasa, sangat disarankan berbuka dengan yang manis-manis agar stamina tubuh segera pulih kembali, makan secukupnya, jangan berlebih-lebihan supaya dapat melaksanakan shalat tarawih. Sikap berlebih-lebihan juga adalah hal yang tidak disukai oleh Allah SWT.
Kesehatan Otak
Pakar neurosains Prof. dr Taruna Ikrar, MD, MPharm, PhD, dalam buku karangannya berjudul 60 Fakta Kesehatan Mutakhir menjelaskan tentang manfaat puasabagi fungsi dan kesehatan otak. Dari penelitian plastisitas dan neurogenesis (kelenturan dan perkembangan otak), pada dasarnya sinapsis (jaringan otak) dapat berkembang berdasarkan faktor lingkungan, kejiwaan, dan makanan yang dikonsumsi.