Merayakan Keberhasilan
Usia siswa kelas I masih senang bermain, tidak terkecuali siswa kelas I di SD Islam Cikal Harapan. Mereka dengan penuh suka cita merayakan keberhasilan setelah menyelesaikan tugas. Bentuknya antara lain diekspresikan dengan bercanda antar teman, berguling-guling di lantai, saling menggendong, dan sebagainya. Dunia anak-anak memang dunia yang menyenangkan. Oleh karena itu, berikanlah ruang dan waktu kepada anak-anak kita untuk bermain.
Beberapa orang siswa bercanda di depan kelas setelah mereka selesai mengerjakan tugas. (Foto : Dok. pribadi)
Tidak terasa, selama lima jam pelajaran kami telah berada di kelas I. Bu Madiyana menjelang akhir pelajaran menyampaikan meminta para siswa untuk mengumpulkan tugas, lalu menyimpulkan materi yang telah dipelajari oleh siswa. Sebelum mengakhiri pelajaran, sebagaimana kebiasaan yang dilakukan pada kelas tersebut, ada anak yang memimpin do’a. Dan kebetulan yang memimpin do’a adalah Kenzie dan satu lagi seorang anak perempuan.
Setelah kami melakukan observasi kelas, kami dan kelompok lainnya kembali ke hotel tempat pelatihan. Selanjutnya, tiap menyusun laporan singkat dan refleksi berdasarkan instrumen observasi yang telah diisi. Secara umum tiap kelompok memaparkan tentang kondisi yang terjadi pada saat observasi pembelajaran di kelas I dan IV.
Dari setiap laporan yang disampaikan, kami mendapatkan gambaran bahwa kegiatan real teachinglebih bermakna dibandingkan dengan peer teaching,dan impelementasi pembelajaran melalui penerapan pendekatan saintifik mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan, serta bermakna bagi siswa.
Efektivitas penerapan pendekatan apapun dalam pembelajaran sangat tergantung kepada kemampuan guru membuat skenario dan melaksakannya. Oleh karena itu, guru harus banyak belajar dan mengkaji berbagai pendekatan dan model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Dengan kata lain, seorang guru selain menjadi seorang pengajar juga harus menjadi pembelajar.
Selain pembelajaran efektif, guru juga harus menciptakan ruang kelas sebagai taman belajar bagi siswa, dimana indikatornya antara lain, menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, menyenangkan, mengajar dan mendidik siswa dengan penuh kasih sayang, serta membimbing mereka sesuai dengan tingkat perkembangan berpikirnya.
Implementasi kurikulum 2013 memerlukan guru-guru kreatif, inovatif, mau berpikir dan bertindak secara secara “out of the box” untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Mereka adalah para pelukis masa depan anak-anak didiknya. Mereka adalah konduktor, sutradara, sekaligus penyusun skenario perjalanan belajar anak didiknya hingga selesai atau lulus dari satuan pendidikan.
Guru adalah sosok kunci peningkatan mutu pendidikan. Nama mereka akan tertulis dalam tinta emas dalam hati sanubari anak-anak didiknya ketika mereka telah lulus. Kepada para guru, selamat menjadi bagian dari ikhtiar meningkatkan mutu pendidikan melalui ikut berperan aktif menyukseskan implementasi kuirkulum 2013 melalui pembelajaran yang menantang, menyanangkan, dan bermakna bagi setiap siswa.