Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketer/Content Writer

Menghidupkan tulisan dengan gaya santai namun informatif. Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mawar Hitam dari Kekasih Penyihir

22 November 2024   11:13 Diperbarui: 22 November 2024   11:16 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seorang Gadis di Hutan. (Sumber: Freepik/Valentinlacoste)

Clara terhuyung mundur, napasnya tercekat di tenggorokan, saat sesosok tubuh muncul dari dalam bumi. Kulitnya pucat, matanya cekung, namun wajahnya tampak seperti pria dalam mimpi terburuk Clara.

Elira, kata pria itu lembut.

"Ardan?" Clara bertanya, jantungnya berdebar-debar bercampur antara harapan dan ketakutan.

Dia tidak menjawab, tapi terus berjalan perlahan ke arahnya, membuatnya semakin menjauh. Tiba-tiba, suara keras memecah ketegangan.

"Berhenti!"

Wanita berbaju hitam muncul, kali ini wujudnya lebih jelas. Rambutnya melayang seperti sulur asap, dan tatapannya dipenuhi amarah.

"Kamu telah mengkhianatiku, Ardan. Tapi sekarang, kamu akan menjadi milikku selamanya," ucap Elira, suaranya menggema di sela-sela pepohonan.

Ardan berlutut, wajahnya dipenuhi rasa takut. "Elira, aku sudah membayar dosa-dosaku. Biarkan aku pergi."

"Pergi? Tidak mungkin. Kita akan bersama selamanya."

Dengan jentikan pergelangan tangannya, Elira mengubah Ardan menjadi debu yang melayang dan berputar-putar, dan dia menghilang. Mawar hitam di kuburan berubah menjadi kelopak bunga yang terbakar api biru.

Clara mendapati dirinya kehilangan kata-kata, seluruh tubuhnya gemetar. Elira memperhatikannya dengan senyum lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun