Kebutuhan Fiskal atau Beban Masyarakat?
Kenaikan PPN merupakan isu klasik yang mencerminkan ketegangan antara tuntutan fiskal pemerintah dengan kewajiban pemerintah terhadap masyarakat. Pemerintah membutuhkan pendapatan yang dapat diandalkan untuk mempertahankan upaya pembangunan, namun keputusan-keputusan ini mungkin memberikan beban berat pada kelompok kecil dan rentan.
Ada cara untuk mendamaikan kedua kepentingan ini. Salah satu strategi yang efektif adalah memperluas basis pajak. Saat ini, Indonesia menghadapi tingkat kepatuhan pajak yang relatif rendah. Jika pemerintah dapat meningkatkan jumlah wajib pajak aktif dan memperbaiki mekanisme pengawasannya, hal ini dapat meningkatkan pendapatan nasional tanpa perlu menaikkan tarif PPN. Selain itu, fokus pada optimalisasi perpajakan bagi masyarakat berpenghasilan tinggi atau korporasi besar bisa menjadi pilihan lain.
Kebijakan Kompensasi: Solusi untuk Semua?
Untuk mengatasi dampak negatif kenaikan PPN, pemerintah dapat mempertimbangkan penerapan langkah-langkah kompensasi. Hal ini dapat mencakup pemberian subsidi barang kebutuhan pokok, peningkatan program bantuan sosial, atau pemberian insentif bagi usaha kecil dan menengah. Inisiatif seperti ini akan membantu melindungi anggota masyarakat yang paling rentan, memungkinkan mereka memenuhi kebutuhannya tanpa merasa terlalu terbebani.
Selain itu, pemerintah juga harus lebih terbuka mengenai bagaimana penerimaan dari kenaikan PPN tersebut dibelanjakan. Ketika masyarakat melihat bahwa pajak mereka efektif dalam mendanai pendidikan, layanan kesehatan, atau proyek infrastruktur, hal ini dapat meningkatkan dukungan mereka terhadap kebijakan-kebijakan tersebut.
Masalah atau Solusi?
Pada akhirnya, apakah kenaikan PPN dipandang sebagai tantangan atau solusi, sangat bergantung pada implementasinya. Jika pemerintah dapat memastikan bahwa tambahan pendapatan PPN dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, hal ini bisa menjadi solusi jangka panjang. Namun, tanpa strategi kompensasi yang tepat, kenaikan PPN dapat menimbulkan permasalahan baru, terutama bagi kelompok masyarakat paling rentan.
Menguasai kebijakan perpajakan berarti menemukan keseimbangan antara kebutuhan fiskal dan keadilan. Dengan komunikasi yang kuat, transparansi, dan kebijakan pendukung yang tepat, kenaikan PPN dapat diterima sebagai langkah menuju masa depan yang lebih menjanjikan. Namun, jika kita tidak waspada, hal ini bisa menjadi bumerang dan membuat situasi perekonomian kita semakin menantang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H