Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Editor - Digital Marketer/Content Writer

Menghidupkan tulisan dengan gaya santai namun informatif. Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Kebutuhan Fiskal dan Keberpihakan: PPN Naik, Menjadi Masalah atau Solusi?

20 November 2024   16:19 Diperbarui: 20 November 2024   16:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebutuhan Fiskal atau Beban Masyarakat?

Kenaikan PPN merupakan isu klasik yang mencerminkan ketegangan antara tuntutan fiskal pemerintah dengan kewajiban pemerintah terhadap masyarakat. Pemerintah membutuhkan pendapatan yang dapat diandalkan untuk mempertahankan upaya pembangunan, namun keputusan-keputusan ini mungkin memberikan beban berat pada kelompok kecil dan rentan.

Ada cara untuk mendamaikan kedua kepentingan ini. Salah satu strategi yang efektif adalah memperluas basis pajak. Saat ini, Indonesia menghadapi tingkat kepatuhan pajak yang relatif rendah. Jika pemerintah dapat meningkatkan jumlah wajib pajak aktif dan memperbaiki mekanisme pengawasannya, hal ini dapat meningkatkan pendapatan nasional tanpa perlu menaikkan tarif PPN. Selain itu, fokus pada optimalisasi perpajakan bagi masyarakat berpenghasilan tinggi atau korporasi besar bisa menjadi pilihan lain.

Kebijakan Kompensasi: Solusi untuk Semua?

Untuk mengatasi dampak negatif kenaikan PPN, pemerintah dapat mempertimbangkan penerapan langkah-langkah kompensasi. Hal ini dapat mencakup pemberian subsidi barang kebutuhan pokok, peningkatan program bantuan sosial, atau pemberian insentif bagi usaha kecil dan menengah. Inisiatif seperti ini akan membantu melindungi anggota masyarakat yang paling rentan, memungkinkan mereka memenuhi kebutuhannya tanpa merasa terlalu terbebani.

Selain itu, pemerintah juga harus lebih terbuka mengenai bagaimana penerimaan dari kenaikan PPN tersebut dibelanjakan. Ketika masyarakat melihat bahwa pajak mereka efektif dalam mendanai pendidikan, layanan kesehatan, atau proyek infrastruktur, hal ini dapat meningkatkan dukungan mereka terhadap kebijakan-kebijakan tersebut.

Masalah atau Solusi?

Pada akhirnya, apakah kenaikan PPN dipandang sebagai tantangan atau solusi, sangat bergantung pada implementasinya. Jika pemerintah dapat memastikan bahwa tambahan pendapatan PPN dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, hal ini bisa menjadi solusi jangka panjang. Namun, tanpa strategi kompensasi yang tepat, kenaikan PPN dapat menimbulkan permasalahan baru, terutama bagi kelompok masyarakat paling rentan.

Menguasai kebijakan perpajakan berarti menemukan keseimbangan antara kebutuhan fiskal dan keadilan. Dengan komunikasi yang kuat, transparansi, dan kebijakan pendukung yang tepat, kenaikan PPN dapat diterima sebagai langkah menuju masa depan yang lebih menjanjikan. Namun, jika kita tidak waspada, hal ini bisa menjadi bumerang dan membuat situasi perekonomian kita semakin menantang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun