Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveler amatir. Menggali pengetahuan dari pengalaman terus membaginya agar bermanfaat bagi banyak khalayak..

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bara di Desa Sempayau, Kalimantan Timur

31 Agustus 2022   12:08 Diperbarui: 31 Agustus 2022   12:59 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudut dusun Sempayau yang lengang di siang hari (dok. pribadi)

Di tingkat makro, penggunaan bata baru dan pengembangan perusahaan, sejatinya terkurangi dengan visi negara RI dalam mendorong terwujudnya ekonomi hijau 2030. Karena ke depan, industry global memiliki kesadaran untuk mengurangi emisi karbon dan bertransisi ke ekonomi hijau seiring tuntutan persaingan di rantai pasok. Makanya, perusahaan berusaha mendorong "dekarboniasi". Bila tidak, maka perusahaan yang tidak mengurangi emisi karbon sulit bersaing di rantai pasok dunia.

Sayangnya, di Indonesia terdapat 76 persen industry manufaktur masih menggunakan energi fosil (termasuk batu bara) untuk beroperasi. Rinciannya, konsumsi energi di sektor pengolahan berasal dari; sumber batubara (33 persen), gas (33 persen), energi listrik (23 persen), bahan bakar minyak (10 persen), dan elpiji (1 persen).

Diakui bahwa perusahaan memberikan CSR (corporate social responsibility) di bidang kesehatan dan pendidikan, ungkap salah satu tokoh masyarakat ke penulis. Misal,  perusahaan memfasilitasi bus antara jemput bagi murid SMA dan SMP di kecamatan Kaubun. Akses internet di areal kantor desa yang berdampingan dengan bangunan SD memudahkan pembelajaran anak didik dan masyarakat.

Di sektor kesehatan; tersedia puskesmas pembantu, 1 unit posyandu, dan 1 unit rumah karantina. Lokasinya berada di jalan poros dan bidan desa siap melayani 24 jam, memudahkan warga.

Sayangnya, desa belum menyediakan mobil ambulan.  Sehingga bagi warga yang jauh dari jalan poros, sulit mengakses fasilitas kesehatan dan 1 orang perawat yang melayani. Hal ini mendorong masyarakat berobat ke dokter di Sangkulirang atau langsung ke rumah sakit di Sangata (ibu kota kabupaten).

Bila air sungai pasang, maka kontrak serasa bergoyang di atas air (dok. pribadi)
Bila air sungai pasang, maka kontrak serasa bergoyang di atas air (dok. pribadi)

Apalah arti, sarana kesehatan dan pendidikan di Sempayau. Bila harapan hidup sehat warga terbatas. Ini karena udara di sana tercemar, menyebabkan pernafasan warga terganggu. Belum lagi anak muda paska tamat SMA langsung bekerja di perusahaan dengan posisi berhadapan dengan batu bara. Meski karyawan menggunakan kostum lengkap, namun debu yang mereka hirup berdampak bagi pernafasan di kemudian hari.

Saya berharap yang terbaik bagi warga Sempayau. Potensi desa wisata dan sumber daya alam lain -- selain batu bara -- juga tersedia. Wisata pulau seribu, madu hutan, hasil-hasil pertanian, perikanan, dsb, melimpah di sana. Semoga ini menjadi renungan semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun