Mohon tunggu...
Idham Wijaya
Idham Wijaya Mohon Tunggu... -

Ingin membaca dan mendengar bersamaan... Belajar dan bekerja serempak!!!

Selanjutnya

Tutup

Humor

Musuh di Musuh

20 Januari 2014   21:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pak, maaf……!”, tiba-tiba Pak Kamso, sang Kaur Keamanan berdiri dan memotong pembicaraan Pak Lurah.

“Sepertinya Bapak punya begitu banyak musuh, ya Pak? Hati-hati, lho, Pak! Jangan-jangan, itu hanya halusinasi Bapak saja. Biasanya, orang yang tidak ‘beres’ itu sering merasa punya banyak musuh atau bahkan menganggap semua orang di sekelilingnya sebagai musuhnya. Bapak kayaknya perlu ke psikiater, deh!”, cerocos Pak Kamso tanpa dapat dibendung.

Pak Lurah terhenyak. Ia tidak bisa meneruskan pidatonya. Hadirin saling berbisik. Suasana agak kacau.

“Kita pergi saja!”, kata seorang tamu kepada tamu lainnya.

Dan tanpa dapat dibendung, satu persatu tamu meninggalkan aula kantor kelurahan itu. Tinggal Pak Lurah berdiri sendiri di panggung. Matanya nanar. Wajahnya mengeras.

“Gludak………..!”, tiba-tiba tubuh Pak Lurah terjengkang. Mengejang. Kaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun