Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

A Monster Calls, Dongeng yang Mendewasakan

15 Oktober 2016   09:40 Diperbarui: 15 Oktober 2016   14:34 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengangkat tema tentang pertemanan bocah dengan sesosok monster, tidak lantas menjadikan A Monster Calls sebagai drama fantasi yang tanpa isi. Bayona, sang sutradara, sanggup menyentil dan mengingatkan saya kembali bahwa saya pernah berada di posisi Conor. Ah, tidak... bahkan sampai sekarang pun saya masih memiliki tabiat seorang Conor O’Malley.

Ketika sang ibu selalu menyatakan kepada Conor bahwa dia baik-baik saja. Ketika nenek dan ayahnya tidak menghukum Conor walau dia berbuat salah. Ketika teman-temannya seakan mengasingkan Conor. Ketika monster yew memaksa Conor untuk jujur pada perasaannya sendiri dan mengungkapkan kebenaran yang selama ini dia tutup-tutupi. Semua kepingan amarah dan kesedihan itu berhasil disajikan dengan matang di sepanjang film dan diakhiri dengan sebuah perasaan haru dan penuh kehangatan.

A Monster Calls adalah kisah yang baik tentang proses pendewasaan yang seringkali berat bagi kebanyakan orang, termasuk saya. Meski begitu, film ini tidak terkesan menggurui dengan dialog-dialognya yang jujur. A Mosnter Calls hanyalah sebuah film yang manis dan sederhana, yang akan mengajak para penontonnya termenung begitu credit title muncul di akhir film.

A very nice tale to the end, Bayona!

“Tidak ada yang benar-benar baik dan tidak ada yang benar-benar jahat, Conor. Karena manusia lebih suka berada di kedua sisinya”  

_______

Ps : Rating film ini PG 13 ya om dan tante. Jadi kalau mau bawa krucil yang unyu nan menggemaskan, kudu dipikir 10 x bolak-balik lapangan Camp Nou. Klo perlu intip trailernya di yucub dulu supaya lebih afdol dan barokah. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun