Mohon tunggu...
Henri S. Sasmita
Henri S. Sasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Enthusiasm in education | Pandu Digital | Enthusiastic about law, art, culture, society, and technology | henry@office.seamolec.org

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Orientasi Bisnis "Kotak Ajaib" Mempertuhankan Rating

13 Mei 2018   19:01 Diperbarui: 13 Mei 2018   21:01 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: italiabookmarks.com

Walaupun program-program tersebut menghibur daripada memberikan informasi apalagi pendidikan sebagai fungsi lain dari media massa. Namun apakah benar bahwa masyarakat terus menerus membutuhkan hiburan dan perlu dihibur setiap hari sehingga melupakan banyak hal lain yang lebih penting dalam kehidupan mereka.

Berita-berita atau acara yang seolah-olah menghibur itu seringkali ibarat candu, terasa nikmat sehingga melupakan kita dari berbagai persoalan serius yang seharusnya kita hadapi. Masyarakatpun rasanya perlu lebih jeli dalam menyeleksi konsumsi media yang ada disekitar kita dan tidak menelannya mentah-mentah.  

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, media massa khususnya televisi bersaing dengan media online, banyak kreator konten kreatif muda yang berhasil membuat program-program  cerdas dan kreatif yang tidak dapat ditemukan dimedia televisi yang pada akhirnya mendapatkan keuntungan dari konten yang mereka buat sendiri.  

Masyarakat khususnya generasi milenial sekarang lebih jeli dan lebih tertarik pada media online karena mereka dengan bebas dapat menuangkan ide cerdas dan kreatif mereka tanpa berpikir tentang rating dan pemodal. Industri media televisi dihadapkan pada persaingan cukup keras, mereka memerlukan orang-orang cerdas dan kreatif untuk membuat dan menciptakan sebuah program acara yang baik.

Media massa memang seperti pisau bermata dua, mata yang satu berguna untuk membantu menyebarkan nilai-nilai kebaikan mata yang lain bisa menyebarkan nilai-nilai yang seharusnya ditolak masyarakat.         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun