Mohon tunggu...
Henri S. Sasmita
Henri S. Sasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Enthusiasm in education | Pandu Digital | Enthusiastic about law, art, culture, society, and technology | henry@office.seamolec.org

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Orientasi Bisnis "Kotak Ajaib" Mempertuhankan Rating

13 Mei 2018   19:01 Diperbarui: 13 Mei 2018   21:01 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: italiabookmarks.com

Media massa khususnya televisi dalam perkembangannya sekarang ini bisa dikatakan semua stasiun tv swasta menyuguhkan acara yang seragam kepada pemirsa yang hal ini merupakan akibat dari berlomba-lombanya setiap stasiun tv untuk meraih pendapatan iklan sehingga tidak lagi terlalu memperhatikan isi program dan jam tayang yang tepat, hal ini terjadi karena kurangnya kreatif para pelakunya.

Stasiun televisi dalam menentukan agenda acaranya serta pilihan wacana pemberitaannya, sangat dipengaruhi pertimbangan politik dan ekonomi didalam maupun diluar media televisi.

Di dalam media para penentu agenda media sangat dipengaruhi oleh rating, karena rating yang tinggi secara langsung akan mendorong para produsen untuk memasang iklan yang pada gilirannya akan memberikan income bagi stasiun yang bersangkutan.

Sedangkan di luar media faktor politik dan ekonomi yang mempengaruhi mengingat televisi merupakan industri yang dimiliki oleh para pemodal besar.

Golding dan Murdock (1995), pengamat media massa menyatakan media khususnya televisi, telah tidak lagi semata-mata menjadi sarana hiburan dan informasi, apalagi public sphere ruang publik untuk menyampaikan diskusi politik yang bermutu dan bebas tetapi cenderung menjadi bagian dari industri budaya (culture industry). Sebagai industri budaya televisi adalah institusi penentu dari setiap keputusan politik dan ekonomi penontonnya.

Agar acara-acara televisi kita bisa memenuhi fungsinya untuk memberi informasi, menghibur, sekaligus bisa menarik pengiklan, rating harus menghormati nilai-nilai yang dimuat dalam berbagai aspek perundang-undangan maupun kode etik televisi itu sendiri. Baik itu termuat dalam (UU) penyiaran, regulasi komisi penyiaran, UU pers, UU perlindungan konsumen sekaligus nilai-nilai hak informasi, maupun hak asasi manusia.

Rating yang tidak sehat dapat melahirkan budaya yang tidak sehat juga, yang dapat mengesahkan berbagai aspek kekerasan, baik kekerasan perilaku, simbol, bahasa, hingga konsumerisme maupun hedonisme sebagai tontonan.

Hal itu terjadi mungkin susahnya pembuat  program acra televisi menciptakan suatu program televisi yang melahirkan relaksasi populer yang memberikan ruang rasa indah, rasa kepahlawanan, rasa hormat, rasa cinta, tertawa, dan relaksasi ringan yang produktif lainnya, tanpa kesan dipaksakan atau dilebih-lebihkan malah terkesan tacky (norak) bahkan dibuat-buat guna mendapat rating tinggi.

Program televisi kita cenderung sebagian besar semakin jauh dari kemampuan sebagai medium budaya populer yang produktif dan kompetitif sekaliguis genial, tetapi penuh dengan kekerasan, mistis dan konsumerisme.

Kita bisa saksikan program acara penuh dengan kekerasan yang ditayangkan, baik itu kekerasan perilaku maupun bahasa yang ditayangkan pada jam anak sekolah pulang atau program mistis pada jam keluarga berkumpul dan program acara konsumerisme seperti sinetron yang menyuguhkan banyak mimpi dalam kemudahan dan kemewahan.

Apakah lebih baik menyuguhkan program acara yang lebih humanis yang pembuatan nya tidak dilebih-lebihkan atau dibuat-buat agar bisa menimbulakn rasa kedekatan (proximity) , rasa kesederhanaan dengan realitas sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun