Mohon tunggu...
Dewa Teddy Saputra
Dewa Teddy Saputra Mohon Tunggu... -

fiat justitia ruat coelum: tegakkan keadilan sekalipun langit runtuh\r\n\r\nFollow me @kurawa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tentang Prabowo dan Kerusuhan Mei 1998

19 Mei 2014   14:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


- Prabowo segera menghimpun anak-buahnya pasukan Tidar, pencak silat Kisdi, preman2 Cengkareng, Tanah Abang, Pemuda Pancasila, dll untuk melaksanakan proyeknya berupa pembakaran Glodok building, Harco, Orion plaza dan sekitarnya juga diperluas sampai ke Mall2 di seluruh Jakarta disertai pembakaran hidup2 lebih dari 1000 orang untuk mendramatisasi keadaan yang kacau.


- Pemerkosaan terhadap perempuan2 etnik Cina dilakukan untuk -shock therapy- agar sebagian besar orang Cina kabur ke luar negeri atau bersembunyi. Juga agar jika ada saksi mata orang Cina yang masih hidup, dapat diancam (karena sebagian data2 dirinya, KTP diambil), dipermalukan dll. Setelah itu jika mereka takut kembali, aset-asetnya dapat disita.


- Setelah Prabowo nantinya -berkuasa- akan diterapkan sistem ekonomi rasialis/diskriminatif ala Malaysia, karena dianggap -masyarakat juga membenci orang2 Cina yang menguasai ekonomi-). Beberapa minggu sebelumnya mereka telah beraudiensi ke UMNO (lihat berita suratkabar akhir April 1998). Bukan kebetulan jika -kerusuhan rasialis- yang direkayasa UMNO/Mahathir adalah tanggal 13 MEI 1969! (lihat tulisan Duncan Campbell, -When Mobs turn on the merchants-). Setelah itu mereka bisa memelihara beberapa oknum pengusaha Cina dan suku2 lainnya yang mau berkolaborasi (KKN) dengan mereka.


- Tujuan lain Prabowo dengan memperluas kerusuhan adalah untuk mendiskreditkan Wiranto agar dianggap tidak becus oleh Soeharto dalam mengisolasikan kerusuhan sehingga Wiranto diturunkan dan diganti Prabowo yang seolah-olah melalui anak buahnya Sjafrie Sjamsuddin (Pangdam V Jaya waktu itu) berhasil mengatasi situasi di hari ke-4 dengan berkeliling naik panser.


- Wiranto yang pada waktu kerusuhan tidak mendapat pasukan segera mengontak anak buah setianya Djaja Suparman dari Kodam Siliwangi untuk mensuplai pasukan, dan terbang ke Malang. Sjafrie S telah mengacak-acak keberadaan pasukan Kodam V dan sebagian disuruh berdiam di markas, sementara pasukan Kostrad di bawah kendali Prabowo, sehingga tidak cukup suplai pasukan bagi Wiranto untuk memadamkan kerusuhan yang telah -merembet ke seluruh Jakarta-.

- Soeharto pulang dari Mesir dan langsung memanggil mereka. Namun situasi sudah keburu memanas di mana gabungan kekuatan mahasiswa telah bergerak menduduki gedung DPR/MPR

- Ketua MPR Harmoko -berkhianat- bersama-sama dengan wakil2nya (Syarwan Hamid, dll) menganjurkan Soeharto agar turun tahta. Dia sakit hati karena rumahnya di Solo juga dibakar. Wiranto berusaha membela dengan mengatakan itu adalah pendapat pribadi Harmoko bukan sebagai ketua MPR


- Mahasiswa2 dan banyak lagi LSM lain mengultimatum akan mengadakan demonstrasi besar2an tgl 20 Mei 1998.


- Para mentri kabinet mengancam akan mengundurkan diri jika Soeharto terus bertahan.


- President Clinton kemungkinan besar menelepon/mengultimatum Soeharto agar segera turun tahta sebelum terjadi pertumpahan darah yang hebat antara mahasiswa dan tentara. (menurut siaran radio BBC dan Hong Kong yang dipantau pada hari itu). Dengan menyiapkan armada VII nya untuk merapat ke Tanjung Priok.


- Soeharto menyerah dan mengundurkan diri setelah Habibie & Wiranto meyakinkan dia untuk membela dia dan keluarganya jika dia mau mundur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun