Korban bullying biasanya memiliki mental lemah, walaupun sudah terlepas dari bullying mereka tetap menjadi orang yang hidup dalam ketakutan dan tidak berdaya.
Menjadi korban bullying berpengaruh kepada nilai akademik Kim Hee Woo yang berada di peringkat bawah di sekolahnya tetapi setelah Kim Hee Woo menyadari kelemahannya tersebut dan bertekad keluar dari mental korban dan menjadi kuat.
Oleh karena itu dia berusaha berlatih bela diri, meningkatkan stamina fisiknya dengan berlari pagi setiap hari.
Kim Hee Woo tidak hanya meningkatkan kekuatan fisiknya tetapi dia juga meningkatkan kecerdasan otaknya dengan rajin belajar dan mengejar impiannya menjadi jaksa.
Tidak hanya sekedar menjadi jaksa tetapi Kim Hee Woo menjadi Jaksa yang cerdas, tangguh, kuat, berani, tegas, serta menjunjung tinggi keadilan.
2. Pekerja keras
Sebelum Kim Hee Woo meninggal dan diberikan kesempatan hidup kembali, Kim Hee Woo membiayai uang kuliahnya sendiri karena orangtuanya telah meninggal karena kecelakaan.
Kim Hee Woo bekerja paruh waktu, belajar keras, berolahraga, dan berlatih bela diri. Bahkan setelah dia meninggal dan mendapatkan kesempatan hidup kembali, Kim Hee Woo justru belajar lebih keras, berlatih bela diri lebih keras dari sebelumnya, apalagi dia pernah dikalahkan seorang petarung tangguh suruhan Jo Tae Seob yang akhirnya membunuhnya, maka Kim Hee Woo harus lebih tangguh lagi dari musuhnya tersebut.
Kim Hee Woo juga bekerja lebih keras lagi karena Jo Tae Seob merupakan seorang yang berkuasa dan sulit ditaklukkan tanpa persiapan matang.
3. Mempunyai pendirian tegas dan tidak ikut arus
Kim Hee Woo memutuskan menjadi jaksa karena dia menginginkan hukum itu tidak memihak bagi kaum berkuasa, dan banyak uang, tetapi setiap orang mempunyai keadilan yang sama di mata hukum.
