Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Seorang Gangster pun Punya Mimpi yang Normal

28 Januari 2020   23:46 Diperbarui: 28 Januari 2020   23:55 2506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah seorang gangster tidak boleh menyanyi?"

Dan Sang-jin pun justru meremehkan Jang-ho dengan mengatakan musik klasik bukanlah musik daerah yang bukan kau bisa anggap remeh.

Dialog tersebut mewakili pendapat banyak masyarakat yang sering kali meremehkan seseorang dari status sosialnya, apalagi jika seorang itu adalah seorang gangster maka  stigma dan penilaian negatif pun melekat.

Sang-jin mulai mau melatih Jang-ho ketika Jang-ho mengatakan alasan kenapa dia bersekolah adalah karena dia suka bernyanyi.

Cerita selanjutnya mungkin bisa ditebak karena banyak cerita yang agak-agak mirip seperti ini. Tapi film ini sebenarnya berbeda dari film-film lainnya yang sejenis karena diambil berdasarkan kisah dari seorang penyanyi Opera Korea yang bernama Kim Ho-joong yang sebelum nenjadi penyanyi pernah bergabung dalam suatu gang.

Beberapa Hal yang Menarik dari Film ini:

1.  Stigma Masyarakat Terhadap Gangster

Hidup kita yang wajar, normal dan mungkin tidak pernah bersinggungan dengan sisi gelap kehidupan seperti dunia gangster tidak akan bisa membayangkan betapa kejamnya dunia gangster dimana  mereka senantiasa terlibat perkelahian dan petarungan antar gangster dan nyawa mereka  menjadi taruhan  senantiasa.

Kita hanya bisa menghakimi mereka atas pekerjaan hitam yang mereka lakukan dan kita juga menghakimi mereka melakukan itu karena mereka cinta uang dan memilih jalan pintas untuk mendapatkan uang.

Tetapi Jang-ho memilih bergabung dengan gangster  secara tidak sengaja ketika dia berkelahi dengan anggota gangster dan mampu mengalahkan mereka, bos gangster justru mengajaknya untuk bergabung. Jang-ho pun memilih bergabung bukan sepenuhnya karena uang, walaupun sebagai anak yatim piatu yang hidup dengan neneknya dan sejak neneknya meninggal, dia hidup sebarang kara dan dia membutuhkan uang tapi Jang-ho bergabung karena di dalam gangster menawarkan persaudaraan. 

Seniornya Chang-soo  yang merupakan tangan kanan bos besar gangster pun menganggapnya seperti adiknya dan senantiasa bersikap baik kepadanya. Persaudaraan ini justru dia tidak dapat dari tetangga sekitarnya ketika neneknya meninggal dia hanya seorang diri tanpa ada yang melayat neneknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun