Mohon tunggu...
Ida Raihan
Ida Raihan Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga yang suka menulis

A Blogger | A Writer | A Mother | http://www.idaraihan.com | Email: idaraihan@gmail.com | Twitter/Instagram: @idaraihan | Sempat menulis di beberapa buku Antology keroyokan, duet dalam buku Motovasi "TKW Menulis". Juga sempet menulis Solo di Novel, "Cintaku di Negeri Jackie Chan"

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Haji Adalah Panggilan, Jangan Paksakan Diri Jika Tuhan Belum Menghendaki

18 Juni 2024   05:13 Diperbarui: 18 Juni 2024   05:28 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi via canva

Mampu menjadi salah satu syarat wajib beribadah haji.

Mampu di sini tentu melingkupi keuangan dan kesehatan jasmani dan rohani. Apalagi kita yang tinggal di Indonesia, jarak yang harus ditempuh menuju Baitullah sangatlah jauh. Naik pesawat saja sekitar 9 - 13 jam. Bayangkan, jika badan sakit-sakitan tentu bisa membahayakan.

Dengan jarak sebegitu jauh, tentu biayanya juga tidaklah murah. Jadi keuangan juga harus bagus. Bukan hanya cukup untuk yang sedang beribadah haji, tetapi juga semua kebutuhan keluarga (tanggungan) yang ditinggalkan. Jangan sampai memaksakan diri untuk berhaji, tetapi keluarga terlunta-lunta, dan meninggalkan hutang.

Karena Haji Adalah Suatu Panggilan

Haji adalah panggilan. Sudah sering bukan mendengar ungkapan tersebut?

Ya. Ibadah haji adalah panggilan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Saya yakin semua umat Islam sangat menginginkan pergi ke Mekah, dan melakukan ibadah haji di baitullah. Namun, karena ibadah haji adalah panggilan dari-Nya, jadi tidak semua orang bisa datang dan mengikuti kegiatan tersebut.

Jika Allah sudah menghendaki seorang hamba menjadi tamu-Nya, dan melakukan ibadah haji ke tanah suci, maka tidak akan pernah ada satupun mahluk yang dapat menghalangi.

Begitu pula sebaliknya. Jika Dia belum menghendaki, maka bagaimanapun usaha seseorang untuk hadir dan mengikuti kegiatan suci tersebut, maka Allah tidak akan kehabisan cara untuk mengeluarkannya, sekalipun ia sudah berada di sana. Dan saat ini, hal inilah yang saya lihat dari kasus teman saya.

Begitu menggebu keinginannya untuk melaksanakan ibadah haji, sehingga dengan segala upaya, dia berusaha menembus batas untuk melaksanakan keinginanya.

Namun, siapa yang tahu. Ketika dia sudah berada di sana sekian lama. Musim ibadah haji sudah di ambang mata, tiba-tiba ia harus meninggalkan tanah suci impiannya. Salah satu data dirinya bermasalah, dan mengharuskannya pulang ke Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun