Secata singkat film ini mengangkat kisah tokoh perempuan Carol Danvers (Brie Larson) yang merupakan seorang mantan pilot Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat.Â
Carol Danvers kemudian mengalami kecelakaan yang membuat dirinya mendapatkan kekuatan super. Namun, ia hilang ingatan dan berusaha mencari jati dirinya sebenarnya sambil menjadi menyelamatkan bumi.
Analisis feminisme dalam film Captain Marvel akan dibagi menjadi dua, yakni analisis tekstual dan analisis intertekstual. Tekstual berarti menganalisis berbagai hal yang terdapat dalam film, misalnya adegan, tokoh, cerita, naskah.Â
Sedangkan intertekstual lebih menganalisis unsur yang berada di luar film, seperti fakta di balik film dan dampak dari film.Â
Analisis Tekstual Film Captain MarvelÂ
Pada analisis tekstual, isu feminisme dapat diungkap dari adegan film, alur cerita, karakter tokoh, hingga pakaian yang digunakan tokoh Captain Marvel.Â
Film Captain Marvel mengambil latar cerita pada tahun 1995, di mana dalam film Angkatan Udara Amerika Serikat belum mengijinkan pilot wanita bergabung dalam tim militer dan menerbangkan pesawat, seperti dalam adegan ini:
Adegan saat Maria teman Captain Marvel mengatakan bahwa saat itu perempuan belum mendapat kesempatan yang sama dengan laki -- laki untuk mencoba berbagai hal.Â
Namun, akhirnya Carol Danvers membuktikan bahwa perempuan juga dapat mencoba dan menjadi seorang pilot. Dia pun berhasil melakukan tes dan diperbolehkan untuk menerbangkan pesawat jet.Â
Melalui, adegan itu kamu dapat mengetahui bahwa Carol Danvers adalah sosok perempuan yang tangguh dan akan berjuang untuk mendapatkan halnya. Hal tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk gerakan feminisme, terutama aliran feminisme eksistensial.