Captain Marvel adalah superhero terkuat di jajaran Marvel Universe. Ia juga lebih kuat daripada berbagai karakter superhero laki -- laki lainnya. Kekuatan Captain Marvel bahkan setara dengan alam semesta, sehingga membuatnya sulit untuk dikalahkan
Hal tersebut kemudian membuat karakter Captain Marvel menjadi karakter superhero perempuan yang begitu disukai, karena dia merupakan pahlawan wanita yang kuat dan mandiri. Tidak hanya itu, Captain Marvel bahkan disebut sebagai ikon feminis.Â
Analisis Intertekstual Film Captain Marvel
Analisis intertekstual feminisme film Captain Marvel dapat dilihat melalui fakta dari film Captain Marvel, yakni Captain Marvel adalah tokoh superhero perempuan pertama yang diciptakan film solo oleh Marvel Cinematic Universe (MCU).Â
Dalam memproduksi film Captain Marvel, MCU bahkan memilih sutradara perempuan, yaitu Anna Boden  untuk menggarap film superhero tersebut. Tidak hanya itu, film Captain Marvel juga ditayangkan bertepatan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional, tanggal 8 Maret 2019Â
Selain itu, Brie Larson sebagai pemeran utama Captain Marvel juga mengatakan bahwa film Captain Marvel dapat menjadi inspirasi bagi para perempuan.Â
Hal ini disebabkan oleh Brie yang melihat karakter Carol Danvers sebagai seorang Captain Marvel yang kuat, tetapi juga memiliki kadar emosional layaknya perempuan pada umumnya. Menurutnya emosi bukan hal yang buruk, dan wajar dimiliki oleh perempuan dan emosi tak akan mempengaruhi kekuatan seseorang.Â
Brie Larson juga berpendapat bahwa melalui Captain Marvel, ia ingin para perempuan dapat menunjukkan diri mereka yang kuat, dan mampu berdiri sendiri.Â
Film Captain Marvel mengemas cerita superhero yang menarik, mengesankan dan informatif khususnya bagi para penggemar Marvel Universe. Film ini sangat cocok untuk masuk ke daftar film kamu untuk ditonton di akhir minggu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H