Mohon tunggu...
Ida Hutasoit
Ida Hutasoit Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Editor

Menulislah dengan hati. Menulislah karena cinta. Niscaya tulisanmu berguna.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anakku Lolos dari Meningitis

18 Maret 2021   19:42 Diperbarui: 18 Maret 2021   20:53 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Beberapa pendoa dan teman-teman dari gereja berdatangan untuk menguatkan dan mengurai kesedihan kami. Sementara kondisi Angel semakin berat saja. Aku melihat lehernya mulai kaku dan bagian telinganya sudah mulai membusuk. Satu kali saat sedang di wastafel, entah mengapa kuberanikan diri berkata pada Tuhan, “Tuhan, Engkau tahu hatiku.... Apakah Engkau ingin lihat? Kalau seandainya hari ini Engkau mengambil Angel, aku akan tetap mengasihiMu....” Saat itu aku seolah benar-benar dituntut untuk berserah penuh padaNya.  Karena apa yang terjadi benar-benar di luar kemampuanku sebagai manusia. Aku tidak punya hak atas hidupku. Begitu juga atas hidup anak-anakku. Pada akhirnya aku mengimani bahwa kesembuhan Angel adalah urusan Tuhan. Dan yang patut aku syukuri, Roh Kudus selalu menguatkan sekaligus mengingatkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Bahwa Tuhan tidak pernah sedetik pun meninggalkan keluarga kami. Baik aku, suamiku, dan hidup Angel ada dalam genggaman kasihNya yang sempurna.

Setiap kali aku masuk ke ruangan Angel, aku perkatakan Firman. Kubisikan di telinga anakku bahwa ia akan sembuh. Dia akan bisa berjalan. Bahwa tubuhnya adalah milik Tuhan dan Tuhanlah yang akan memperbaiki setiap bagian tubuhnya yang rusak dengan sempurna. Aku doakan alat-alat medis agar dipakai oleh Tuhan untuk kesembuhannya. Aku juga sering memperdengarkan Angel lagu-lagu rohani lewat handphone.

Seperti Mendapat Uang Semiliar…

Sabtu sore, Angel mulai mengeluarkan airmata. Itu artinya kesadarannya mulai muncul. Satu dua alat bantu di tubuh Angel sudah dicabut, sekalipun kondisinya belum sadar. Hari Minggu saat Peringatan Paskah, aku izin pada suster untuk  ke gereja bersama suami. Jujur saja, saat itu aku sudah tidak lagi meminta kesembuhan dan mukjizat dari Tuhan. Tapi  disaat keberserahan penuh itu, Tuhan justru memberi kejutan luar biasa! Saat selesai beribadah Paskah dan kembali ke rumah sakit, aku mendapati tidak ada lagi alat bantu menempel di tubuh Angel! Ia sudah sadar dan bisa merespon! Benar-benar sebuah kejutan besar! Rasa senangku meelebihi orang yang mendapat hadiah uang satu miliar! Kupanggil nama anakku, dan di situlah aku segera tahu kalau ia bisa mejawab dan tersenyum! Oh, ini hadiah paskah terindah buat kami!  Tuhan Yesus benar-benar hidup!

Dokter pun terheran-heran dengan perkembangan Angel yang luar biasa. Karena kondisinya terus membaik, tak berapa lama ia dipindahkan ke ruang HCU. Tentu bisa dibayangkan betapa sukacita dan bahagianya aku, sebagai ibu. Hanya ada yang sedikit yang mengganjal. Aku melihat kedua mata Angel berkumpul di tengah. Saat aku konfirmasikan hal itu ke dokter spesialis syaraf, ia katakan itu terjadi bisa disebabkan penyakit yang Angel derita. Aku bersyukur, Tuhan pertemukan kami dengan para dokter yang seiman dan banyak membantu kami. Setiap kali aku khawatir dengan kondisi Angel, mereka justru mengingatkan aku agar berdoa dan percaya untuk hasil yang terbaik.

Hanya sehari Angel berada di ruang HCU.  Dia terus bertambah sehat dan bisa berbicara dengan lancar. Sekalipun kulit di pipinya sempat melepuh tetapi setelah aku oleskan madu, beberapa hari kemudian kulitnya mulai terkelupas dan mengering. Angel yang sudah 7 hari tidak makan, mulai meminta makanan. Selang makannya pun dicabut, dan ia mulai dilatih untuk makan normal. Aku coba suapi bubur, dan di luar dugaan ia pintar sekali menelannya. Melihat progres Angel yang luar biasa, ia dirujuk pindah ke ruang perawatan biasa. Baru sehari di ruang perawatan biasa, mata Angel sudah kembali normal! Sungguh ajaib! Saat mulai berlatih berjalan, pada keesokan harinya Angel sudah bisa melangkah dengan gagah!    

Hari ke dua di ruang perawatan biasa, Angel diperiksa ulang secara keseluruhan. Itu untuk memastikan apakah kondisinya sudah benar-benar membaik. Hasilnya, Angel bukan hanya dinyatakan sembuh total, tetapi juga tidak mengalami efek yang berarti dari meningitis. Kondisi mata, memori, syaraf, dan lainnya semua bagus! Hasil yang sungguh di luar prediksi dokter dan medis. Para dokter bahkan mengatakan kalau kesembuhan Angel adalah mukjizat, karena prosesnya sangat cepat dari penderita meningitis pada umumnya. Biasanya orang yang menderita meningitis mesti dirawat 2-3 minggu, tetapi Angel di hari ke-15 sudah dibolehkan pulang ke rumah.

Bukan hanya mukjizat kesembuhan yang Tuhan kerjakan bagi kami, tetapi juga dari mukjizat finansial. Jika dilihat dari kemampuan dan mengandalkan gaji suamiku yang hanya karyawan biasa, ditambah kami tidak punya tabungan, biaya perawatan sebesar ratusan juta adalah jumlah yang luar biasa besar!  Tetapi Tuhan memang luar biasa baiknya! Sebulan sebelum kejadian, Tuhan mencurahkan berkat, yang kemudian kami putuskan untuk disimpan di bank. Selama Angel di rumah sakit, Tuhan juga mengirim teman-teman yang dengan sukarela dan tulus memberi bantuan  untuk meringankan biaya rumah sakit. Terkumpul sekitar 50 juta rupiah. Ah, betapa berterima kasihnya kami pada kebaikan mereka. Setelah kami hitung-hitung dan kumpulkan semua, ternyata cukup untuk melunasi biaya rumah sakit. Kami bisa keluar dari rumah sakit tanpa harus berutang! Sungguh, Tuhan tidak akan mempermalukan orang-orang yang mengandalkan dan menaruh harap hanya kepadaNya.

Sekarang Angel sudah beraktivitas seperti biasanya. Jika melihat bagaimana sehatnya ia hari ini, orang sepertinya tidak akan pernah mengira kalau Angel pernah mengalami meningitis dan sempat koma.

Dari pengalaman ini aku belajar banyak. Pertama, manusia memang tidak perlu khawatir dengan kehidupannya. Sebab, apa pun yang kita miliki semuanya kepunyaanNya. Kedua, kita tidak boleh mengasihi apa yang ada pada kita, termasuk anak-anak kita, melebihi kasih kita pada Tuhan. Tuhan ingin kita cukup mengasihi Dia saja, sebab ketika kita mengasihiNya maka anak-anak dan segala milik kita ada dalam perlindunganNya. Ketiga, belajarlah berserah penuh pada Tuhan. Ketika kita percaya, berserah dan mengerjakan bagian kita dengan ikhlas dan tulus, maka Tuhan pasti akan melakukan bagianNya. Dan satu keyakinanku, dan itu juga yang selalu aku tanamkan pada Angel, bahwa lewat peristiwa ini Tuhan ingin menjadikan hidupnya sebagai kesaksian dan berkat bagi banyak orang. TUhan ingin dia hidup untuk suatu tujuan yang mulia, dan itulah yang harus dijalani dan diselesaikannya. 

Thank you my Lord, for Your unlimited blessing!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun