Mohon tunggu...
Ida Fitri
Ida Fitri Mohon Tunggu... -

Sebuah tulisan mampu menciptakan sejarah ...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bara di Hati Mama

28 Agustus 2014   07:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapaknya buka suara.

“Alhamdulillah! Kami tak menyangka putri kami telah dewasa. Kami  tidak punya alasan untuk tidak setuju kan, Ma?”

Kau beri aku waktu untuk menjawab. Camkan! Kau akan menyesal Mas.

“Tidak! Aku tidak setuju.”

Semua mata memandangku tidak percaya, terutama kau, Mas.

“Kenapa, Ma?!” Tanyamu dengan penekanan.

“Yolanda Reinaldi tidak cocok menjadi menantu Bapak. Ia tidak sepadan dengan Gagah, putra Bapak.”

“Kenapa begitu, Bu?” Tanya Gagah bingung.

“Yolanda hanya anak haram bapaknya dengan wanita lain.” Ujarku tegas. Kukeluarkan setiap tetes darah yang saelama ini kusimpan.

Anak itu shosk terduduk di sofa. Kau membisu tak bisa berkata-kata. Keluarga Gagah pamit undur diri. Aku melenggang ke kamar.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun