Menyuarakan namamu dalam ruang sepi tersimpan kepingan hati yang pilu
Setiap ku menggenggam, genggamanmu membawaku ke padang cinta
Menari nari tanpa lelah
Mimpi yang lewat, menjadi sirna dalam pujaan
Setiap ku melangkah, Tujuan kakiku melarang untuk berpindah arah
Fokus hati dan logikaku adalah menapaki jejak hatimu
Bersemayam mesra dalam ruang asmara
Ku tak bisa hidup tanpa detak dan degup hatimu
Sungguh hati ini sudah membelenggu jauh ke dasar rindu
Kedua mata ini mulai memanas, ada sudut bening menggenang. Membaca goresan pena  dalam buku bercover biru, membawaku pada masa yang jauh. Entah kapan masa itu telah kutinggalkan terlalu jauh, tapi ... ah, aku masih di tempat yang sama. Di ruang rindu yang tak sedikutpun terasa beda.
***