Mohon tunggu...
Ida Indiana
Ida Indiana Mohon Tunggu... -

Anak Samudra, hidup di tapal batas negara, manusia terlarang di dunia maya. Terakhir saya penjelajah belahan bumi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cara Licik Partai Golongan Karya-wan

29 Mei 2014   14:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14013238651656532072

Ah jangan bohong, aku temukan ini di paguyaman pantai

Jangan belagu dan sok santai

Katakan saja kebenaran biar kau tidak kubantai

Jujurlah kawan, kita dulu memang separtai

Kutahu warna celana dalammu dan kau juga demikian

Karena dulu kita sama-sama memang kesepian

Aku masih ingat, dulu kita setubuhi sesprimu di tepian

Lalu kita tertawa bersama melepas kesunyian

Sekarang aku tobat kawan

Aku akan berhenti berbohong

Aku memilih mati karena membuka kebenaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun