Di tahapan ini tak hanya dilakukan meeting pra-produksi beberapa kali namun juga dilakukan script conference di mana kepala departemen mulai dari produser, sutradara, penata kamera, penata artistik, penata suara hingga penata busana/rias akan membaca skenario secara runut dari tiap adegan, membicarakan hal-hal teknis yang tertulis didalamnya, menyamakan persepsi dan melakukan penyesuaian sebelum syuting dilangsungkan.
3. Manfaatkan Segala Jaringan/Koneksi/Pertemenan
Filmmu butuh banyak hal sebelum terwujud. Ia butuh lokasi hingga alat seperti kamera, perekam suara dan lainnya. Tapi kamu bisa mendapatkannya secara gratis. Bisa dengan skema kerjasama barter, juga bisa dengan memanfaatkan jaringan pertemanan.
Mungkin kamu butuh lokasi rumah minimalis dan kebetulan kamu punya teman dengan rumah seperti itu. Maka teman tersebut bisa kamu ajak untuk terlibat sebagai salah satu associate producer karena memberi kontribusi peminjaman lokasi secara gratis.
Sementara untuk kamera, perekam suara dll, kamu bisa mengajak teman-temanmu yang memang sudah berkecimpung di dunia tersebut. Jika kamu bisa mempresentasikan proyek film pendekmu dengan baik, bukan tak mungkin mereka mau bergabung dan menjadi crew.
4. Lakukan Tahapan Kasting dengan Benar
Film pendekmu boleh saja ala indie tapi kamu tetap bisa mencari pemain dengan melakukan tahapan kasting dengan baik. Mungkin dari jejaring teman-teman yang sudah pernah berakting sebelumnya atau melalui sanggar/kelas akting.
Dengan kasting kamu bisa menguji kekuatan skenariomu, juga melihat kecocokan calon pemain dengan kebutuhan karakter di skenariomu. Dan tahapan ini boleh dilakukan selama beberapa lama hingga kamu bisa mendapatkan calon pemain terbaik yang dirasa pas dengan.
Jika skenariomu ditulis dengan baik dan temanya segar dan menarik, bukan tak mungkin kamu bisa mengajak pemain yang cukup punya nama untuk terlibat. Sebagian dari mereka bekerja tak sekadar untuk kepentingan komersial, mereka juga kadang memilih sebuah proyek semata karena pertimbangan bahwa proyek tersebut akan bisa menghasilkan karya berkualitas baik.
5. Adakan Workshop Akting Beberapa Kali
Sebelum syuting, kamu wajib melakukan workshop akting dengan para pemain inti selama beberapa kali. Di tahapan ini, sutradara bisa melihat langsung kapasitas para pemainnya sebelum mereka berakting di depan kamera, juga bisa mengoreksi dan berdiskusi untuk mencapai hasil yang maksimal.
Lebih baik lagi jika proses workshop ini kamu rekam dan hasilnya bisa menjadi bahan diskusi untuk beberapa keperluan seperti revisi skenario jika diperlukan, pergerakan pemain dan kamera dan lain-lain. Jadi kamu bisa meminimalisir "kejutan-kejutan" yang bisa terjadi pada saat syuting.
6. Adakan Recce, Blokshot, dan Fitting
Sebelum syuting dan setelah melakukan pencarian lokasi, kamu dan tim perlu melakukan tahapan bernama recce dan blockshot. Biasanya 2 tahapan ini dilakukan terpisah namun untuk kepentingan efisiensi bisa dilakukan dalam watu waktu.Â