Mohon tunggu...
Moch IchwanPersada
Moch IchwanPersada Mohon Tunggu... Seniman - Sutradara/Produser Film/Pernah Bekerja sebagai Dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Produser film sejak tahun 2011. Sudah memproduseri 9 film panjang termasuk nomine Film Dokumenter Terbaik FFI 2012, Cerita Dari Tapal Batas. Menjadi sutradara sejak 2019 dan sudah menyutradarai 5 serial/miniseri dan 5 film pendek. Mendirikan rumah kreatif Indonesia Sinema Persada dan bergiat melakukan regenerasi pekerja film dengan fokus saat ini pada penulisan skenario.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Syuting Film Pendek Perdanamu

2 Januari 2023   16:56 Diperbarui: 3 Januari 2023   00:07 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ISP/tangkap layar pribadi

Setelah memproduseri 9 film panjang sejak 2011, saya akhirnya memutuskan menjadi sutradara sejak 4 tahun lalu. Dan saya memilih medium film pendek sebagai medium pertama saya berkarya.

Buat saya menyutradarai film pendek menjadi latihan paling efektif sebelum menuju ke level berikutnya yaitu menyutradarai film panjang. Begitupun ada banyak hal yang perlu disiapkan sebelum syuting film pendek perdana.

Saya mencatat setidaknya ada 7 hal yang perlu disiapkan agar syuting film pendek perdana bisa berjalan dengan lancar.

1. Siapkan Skenariomu dengan Baik

Sebelum memulai tahapan pra-produksi, yang perlu disiapkan paling awal adalah skenario. Jangan pernah berpikir hanya karena film pendekmu digarap secara indie maka kamu tak perlu skenario yang ditulis dengan baik. Justru karena kamu memproduksi film pendekmu ala indie, maka skenario adalah investasi terbesar yang kamu miliki.

Karena sudah punya kesadaran bahwa film pendekmu akan dieksekusi dengan biaya minimal, maka skenario perlu melakukan penyesuaian.

5 film pendek yang sudah saya sutradarai (sekaligus produser) juga dibuat dengan biaya rendah dan hanya punya biaya untuk syuting selama 1 hari. Maka skenario perlu bersiasat dengan segala keterbatasan itu.

Maka skenario perlu ditulis dengan hanya menggunakan lokasi terbatas (lebih memungkinkan jika hanya 1-2 lokasi), dengan jumlah pemain yang tak banyak. Karenanya skenario akan bertumpu pada bagaimana pengadeganan sesuai visi sutradara hingga bagaimana dialog demi dialog akan terlontar dengan baik dari mulut para pemain.

Dan yang terpenting cari cerita dengan isu-isu menarik dan relevan. Jangan mengulang hal-hal yang sudah dibahas di ribuan film/serial/miniseri/sinetron/FTV. Kamu perlu mencari cerita-cerita yang segar dan menarik karena itu akan menjadi kekuatan pertama dari film pendekmu.

2. Lakukan Tahapan Pra-Produksi dengan Benar

Mentang-mentang karena film pendekmu berbiaya rendah, lantas kamu menggampangkan pra-produksi?

Eits, itu salah besar. Justru karena filmmu berbiaya rendah, maka tahapan pra-produksimu juga dilakukan dengan benar agar semuanya berjalan lancar sesuai rencana dan terutama tak memerlukan tambahan biaya.

Jika salah perhitungan, sesederhana hari syuting bertambah, kamu tetap perlu biaya tambahan minimal untuk memberi makan para crew dan pemain yang bekerja keras bukan?

Di tahapan ini tak hanya dilakukan meeting pra-produksi beberapa kali namun juga dilakukan script conference di mana kepala departemen mulai dari produser, sutradara, penata kamera, penata artistik, penata suara hingga penata busana/rias akan membaca skenario secara runut dari tiap adegan, membicarakan hal-hal teknis yang tertulis didalamnya, menyamakan persepsi dan melakukan penyesuaian sebelum syuting dilangsungkan.

3. Manfaatkan Segala Jaringan/Koneksi/Pertemenan

Filmmu butuh banyak hal sebelum terwujud. Ia butuh lokasi hingga alat seperti kamera, perekam suara dan lainnya. Tapi kamu bisa mendapatkannya secara gratis. Bisa dengan skema kerjasama barter, juga bisa dengan memanfaatkan jaringan pertemanan.

Mungkin kamu butuh lokasi rumah minimalis dan kebetulan kamu punya teman dengan rumah seperti itu. Maka teman tersebut bisa kamu ajak untuk terlibat sebagai salah satu associate producer karena memberi kontribusi peminjaman lokasi secara gratis.

Sementara untuk kamera, perekam suara dll, kamu bisa mengajak teman-temanmu yang memang sudah berkecimpung di dunia tersebut. Jika kamu bisa mempresentasikan proyek film pendekmu dengan baik, bukan tak mungkin mereka mau bergabung dan menjadi crew.


4. Lakukan Tahapan Kasting dengan Benar

Film pendekmu boleh saja ala indie tapi kamu tetap bisa mencari pemain dengan melakukan tahapan kasting dengan baik. Mungkin dari jejaring teman-teman yang sudah pernah berakting sebelumnya atau melalui sanggar/kelas akting.

Dengan kasting kamu bisa menguji kekuatan skenariomu, juga melihat kecocokan calon pemain dengan kebutuhan karakter di skenariomu. Dan tahapan ini boleh dilakukan selama beberapa lama hingga kamu bisa mendapatkan calon pemain terbaik yang dirasa pas dengan.

Jika skenariomu ditulis dengan baik dan temanya segar dan menarik, bukan tak mungkin kamu bisa mengajak pemain yang cukup punya nama untuk terlibat. Sebagian dari mereka bekerja tak sekadar untuk kepentingan komersial, mereka juga kadang memilih sebuah proyek semata karena pertimbangan bahwa proyek tersebut akan bisa menghasilkan karya berkualitas baik.

5. Adakan Workshop Akting Beberapa Kali

Sebelum syuting, kamu wajib melakukan workshop akting dengan para pemain inti selama beberapa kali. Di tahapan ini, sutradara bisa melihat langsung kapasitas para pemainnya sebelum mereka berakting di depan kamera, juga bisa mengoreksi dan berdiskusi untuk mencapai hasil yang maksimal.

Lebih baik lagi jika proses workshop ini kamu rekam dan hasilnya bisa menjadi bahan diskusi untuk beberapa keperluan seperti revisi skenario jika diperlukan, pergerakan pemain dan kamera dan lain-lain. Jadi kamu bisa meminimalisir "kejutan-kejutan" yang bisa terjadi pada saat syuting.

6. Adakan Recce, Blokshot, dan Fitting

Sebelum syuting dan setelah melakukan pencarian lokasi, kamu dan tim perlu melakukan tahapan bernama recce dan blockshot. Biasanya 2 tahapan ini dilakukan terpisah namun untuk kepentingan efisiensi bisa dilakukan dalam watu waktu. 

Di tahapan recce, kamu melihat kembali segala lokasi yang diperlukan, pernak-pernik yang perlu dihilangkan dan dimasukkan, juga mengecek beberapa hal penting seperti kesesuaian warna dinding, apakah lokasinya berada di tempat ramai, apakah lampu di lokasi perlu diganti mengingat kamu hampir pasti tak punya lampu dengan watt besar. Juga bisa mengecek keramaian yang mungkin terjadi dan berpengaruh pada perekaman suara pada saat syuting.

Dengan segala pengecekan ini, kamu bisa meminimalisir resiko sebelum terjadi pada saat syuting.

Sementara di tahapan blockshot, kamu melakukan reka adegan dari tiap adegan yang ditulis di skenario. Biasanya 1 adegan terdiri dari beberapa gambar yang sudah disusun dalam bentuk shotlist.

Di tahapan ini, dengan menggunakan crew sebagai pemeran pengganti, kamu bisa melakukan reka adegan dan direkam dalam bentuk foto.

Dan foto-foto ini akan lebih efektif dari storyboard karena kamu bisa melihat langsung angle maupun detil-detil kecil lainnya. Foto-foto ini nantinya dicetak satu persatu dan digabung menjadi satu sebagai pedoman pada saat syuting dilakukan.

Dan di tahap fitting, kamu akan melihat bagaimana tiap pemain menggunakan baju-baju sesuai dengan kebutuhan adegan. Proses fitting ini menjadi penting karena kamu bisa menyesuaikan color palette yang kamu rancang dengan warna-warna baju dari para pemain dalam satu adegan. Dan juga kamu bisa menyesuaikannya dengan warna-warna yang muncul di lokasi mulai dari warna dinding, lukisan hingga pernak-pernik lainnya sehingga tidak bertabrakan satu sama lain.

7. Cek dan Ricek Sebelum Syuting Dilangsungkan

Sehari sebelum syuting, persiapan final dilakukan. Dan kamu perlu melakukan cek dan ricek segala hal. Apakah shotlist/time schedule/scene control sudah dibuat oleh tim penyutradaraan; apakah kamera, lensa, peralatan suara dll sudah dipastikan dalam keadaan baik, apakah lokasi sudah dipastikan aman dan sudah berkoordinasi dengan lingkungan setempat, apakah segala pernak-pernik sudah tersedia, apakah segala baju dan kebutuhan rias telah tersedia dan terutama apakah konsumsi sudah dipastikan tersedia pada saat diperlukan.

Tim produksi bertanggung jawab penuh untuk melakukan pengecekan kesiapan dari seluruh departemen sebelum memulai syuting. Tentu saja agar syuting yang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya bisa berjalan dengan lancar dan aman dan bisa diselesaikan dengan baik.

Selamat syuting film pendek perdanamu, ya!

Ichwan Persada adalah sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun