Kinnari adalah makhluk khayangan yang berjenis kelamin wanita yang bersifat setengah dewa. Oleh karena itu biasanya ia digambarkan dengan bentuk setengah manusia dan setengah binatang. Biasanya ada dua penggambaran Kinnari, yaitu berbadan manusia dan berkepala kuda. Yang lebih umum digunakan adalah berbadan burung dan berkepala manusia. Kinnari biasanya banyak dijumpai sebagai hiasan candi, karena candi merupakan gambaran kehidupan khayangan.
Lingga Yoni
Lingga dan yoni adalah perlambang alat kelamin laki - laki dan perempuan. Dalam kamus Jawa menjelaskan bahwa "Linga tanda, ciri, isyarat, sifat khas, bukti keterangan, petunjuk; Lingga, lambang kemaluan lelaki (terutama Lingga Siwa dibentuk tiang batu), patung dewa, titik tugu pemujaan, titik pusat, pusat poros, sumbu". "Yoni rahim, tempat lahir, asal Brahmana, Daitya, dewa, garbha, padma, naga, raksasa, sarwa, sarwa batha, sudra, siwa, widyadhara dan ayonia."
Selain diatas masih banyak lagi koleksi yang dimiliki oleh muesum trowulan. Koleksi-koleksi yang dipamerkan di Museum Majapahit dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan bahannya, yaitu.Â
Koleksi Tanah Liat (Terakota) : Koleksi Terakota Manusia, Alat-alat Produks, Alat-alat Rumah Tangga, Arsitektur.
Koleksi Keramik: Koleksi keramik yang dimiliki oleh Museum Majapahit berasal dari beberapa negara asing, seperti Cina, Thailand dan Vietnam. Keramik-keramik tersebutpun memiliki berbagai bentuk dan fungsi, seperti guci, teko, piring, mangkuk, sendok dan vas bunga.
Koleksi logam: Koleksi Benda Cagar Budaya berbahan logam yang dimiliki Museum Majapahit dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, seperti koleksi mata uang kuno, koleksi alat-alat upacara seperti bokor, pedan, lampu, cermin, guci dan genta, dan koleksi alat musik.
SISTEM PELESTARIAN MUSEUM
(hal.41-45)
   Mengenai pelestarian warisan budaya, prinsip pemanfaatannya harus didasarkan pada perspektif yang luas dan bijaksana. Konsep konservasi Benda Cagar Budaya (BCB) harus didasarkan pada tiga nilai yang dikaitkan dengan tujuan konservasi itu sendiri, yaitu nilai guna, nilai pilihan, dan nilai keberadaan :
1. Nilai guna lebih fokus pada bagaimana kita dapat memanfaatkan BCB misalnya sebagai objek penelitian di bidang arkeologi atau bidang keilmuan lainnya, inspirasi karya seni, lembaga pendidikan, hiburan dan pariwisata, bentuk gambar (dalam periklanan). memperkuat identitas dan solidaritas masyarakat, atau bahkan menjadi sumber bisnis yang sangat menguntungkan (misalnya perdagangan BCB, cenderamata, bahan penerbitan).