Mohon tunggu...
Ichsan Wibawa
Ichsan Wibawa Mohon Tunggu... pegawai negeri -

me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dunia Kami

10 Maret 2015   14:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku sekarang tidak lagi berada dirumah wanita putih, walaupun sesekali waktu masih sering berkunjung kesana. Nar juga sudah pergi. Kata Do, semenjak aku tidak pernah masuk ke dalam bilik lagi Nar menjadi sangat kesepian. Aku ingat, Nar tidak pernah meninggalkan bilik. Apakah bilik itu begitu berharga baginya? Aku tidak mengerti.

Kini wanita paus itu tidak pernah lagi bicara dengan bahasa paus. Dia sering datang dan mengajakku bicara, walaupun kadang aku tidak menanggapinya karena sedang menggambar.

“Aku juga sebentar lagi pergi ..” Do suatu hari bicara begitu.

Pergi kemana?

“Kamu sudah tidak butuh penerjemah bahasa paus lagi …” Katanya lirih.

Aku tidak menanggapinya, dia pasti cuma bercanda. Do memang sering bertingkah. Aku memang melupakan dan kehilangan beberapa hal. Tapi tidak apa, toh sekarang aku bisa membuat mereka kapan saja aku mau.

“Bee … Nar !” kataku dengan bangga, menunjukkan hasil gambarku kepada wanita putih, wanita paus dan laki-laki itu.

Mereka bertepuk tangan, memujiku, aku sangat senang. Mereka juga memberiku hadiah.

Lihat kan Do, aku tidak pernah kehilangan Nar dan Bee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun