Mohon tunggu...
ich bouvier
ich bouvier Mohon Tunggu... karyawan swasta -

pengguna otak kiri yang mau ke otak kanan, dan hobinya makan otak2 :)

Selanjutnya

Tutup

Drama

Bu, Bukalah Matamu.. Anakmu...

14 Juni 2012   05:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“kamu marah ya. Nanti ke sini lagi ya, jangan Cuma ada urusannya saja” balas ibu kosannya. Dita tertunduk, pergi. Dalam hatinya menemukan teka teki rumah yang dihuninya selama 2 bulan di masa mencari nafkah. Dita tersenyum dalam hatinya.  Dia pergi meninggalkan rumah, menuju stasiun kereta api. Dia berharap tak kan pernah ke sana kembali.

“bu, anakmu sudah normal. Mbak eka, sudah 30 tahun. Dia sudah normal. Beruntung Allah memberi seorang anak autis padamu.. mengingatkan pada kesalahan yang silam. Memberi kesabaran yang luar biasa. Mengingat semua kembali padaNya. Namun, kau lupa bu. Anakmu edo, juga sebenarnya normal. Bukan karena keris yang kau ceritakan. Keris peninggalan keluarga suamimu bu. Makhluk halus memang mengelilingi rumahmu, dan kau bu, tak pernah berhenti beribadah. Semua kembali ke anakmu. Mereka sedang memanfaatkan keadaanmu yang lemah. Walau aku tahu kau sangat baik dan sering menolong sesama. Tak cukup juga bu menyadarkan anakmu. Mereka terbiasa dalam dekapanmu, di bawah ketiakmu. Ketika mereka kuat, kau tak kan peduli lagi, seperti mbak rini yang sudah mapan dan sukses. Kau tak pernah cukup memberi kasih sayang padanya. Janganlah kau salahkan keris itu lagi. Aku takut ketika kau tak ada, anak-anakmu akan berebut hartamu dan menghilang di telan bumi”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun