"Lapor komandan, kaki saya sudah sembuh"Â
Seketika aku tersadar Bapak berdiri berseragam lengkap dengan mengenakan sepatu yang baru saja aku belikan. Akupun langsung berdiri tegap di hadapan Bapak.
"Lanjutkan!" ucapku lantang.
Bapakpun langsung memelukku erat dan menangis. Tak henti Bapak mengucapkan terima kasih dan meminta maaf karena telah berbohong untuk menutupi keadaan yang sebenarnya.
"Bapak, apapun akan Raya lakukan untuk membahagiakan Bapak seperti halnya Bapak selalu berjuang untuk kebahagiaan Raya. Raya akan terus berusaha berbagi kebahagiaan dengan Bapak meskipun dengan keterbatasan dan cara yang sederhana. Terima kasih sudah menjadi Bapak yang hebat buat Raya. Raya akhirnya tahu, bahagia itu bukan tentang materi yang berlimpah, tapi tentang tawa yang selalu dihadirkan lewat cara-cara yang sederhana seperti apa yang sering Bapak lakukan untuk Raya. Seandainya Raya diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk terlahir kembali ke dunia, Raya akan tetap meminta untuk terlahir sebagai anak Bapak. Buat Raya, kebahagiaan yang selalu Bapak hadirkan buat Raya sudah lebih dari apapun di dunia ini. Raya sayang Bapak  - RAYA -"
Mulailah berbagi hal-hal sederhana dengan orang-orang  yang paling dekat dengan kita. Karena kita tidak akan pernah tahu berapa lama dan berapa banyak Tuhan akan memberikan kita kesempatan. Sebelum terlambat dan sebelum kita hanya bisa meratapi penyesalan seumur hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H