![24175327-1889881564659897-792454438575931392-n-5a2bfabddd0fa84f5d22ea42.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/09/24175327-1889881564659897-792454438575931392-n-5a2bfabddd0fa84f5d22ea42.jpg?t=o&v=555)
24175327-1889881564659897-792454438575931392-n-5a2bfabddd0fa84f5d22ea42.jpg
Menyaksikan secara langsung Musabaqoh Qiro'atil Kutub 2017 membuahkan rasa malu dan penyesalan yang tak bertepi. Malu sampai setua ini masih buta huruf kitab kuning (baca kitab gundul meski tidak buta amat). Mnyesal mengapa dulu waktu di Madrasah tidak serius belajar, mengaji kitab kuning. Menyesal karena setiap ngaji sama ibu atau bapak selalu mengambil posisi paling belakang agar bisa leluasa mengantuk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!