Tapi nak, apakah kau tahu bagaimana perasaan kami ketika bel pertanda masa orientasi sekolah berbunyi? Sebersit rasa cemas, apakah kau benar-benar mampu, apakah kau akan baik-baik saja, apakah ada temanmu yang nakal, - terus-terusan menghantui.
Namun kami harus tegas, waktu bagimu dan juga teman-temanmu untuk mulai bertanggung jawab atas masa depanmu telah dimulai. Meski sedikit gamang, pada akhirnya kami bersama-sama meninggalkan sekolah.
Tapi nak, menyekolahkanmu di sekolah hijau itu, ternyata tidak sama dengan sekolah yang lain. Hari itu sebelum kami semua meninggalkan sekolah, para Bapak dan Ibu guru yang tadi menyambut kita di depan gedung sekolah dasar kembali mengingatkan agar pukul 9 pagi kami dimnta berkumpul di aula. Ada pemebekalan sekolah disana, bagaimana kami harus mengawal kalian bersekolah disana. Wah, ternyata tidak hanya kau yang harus belajar nak, kami pun juga harus belajar.
Ayah dan ibumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H