Jika masih ada kelompok yang kurang puas,  maka saya ajak  kita melihat  Jokowi dan Prabowo yang diminta sebagai saksi oleh kedua pengantin. Mengapa? Kalau saya baca di sosmed karena  Atta dan Aurel sangat mengagumi Jokowi dan Prabowo. Bahkan demi menyatakan keseriusan cintanya pada Aurel, Atta nekad mencari cara meminta Jokowi dan Prabowo menjadi saksi nikah.Â
(Buat Atta Halilitantar, tolong dong kasih tahu saya, strategimu sampai Pak Jokowi dan Pak Prabowo bersedia menjadi saksi nikah. Siapa tahu strategi itu bisa bermanfaat jika saya membutuhkan saksi pernikahan putri saya, walaupun kayaknya belum dalam dua tahun ini, hehehe) Â
Dari sisi sebaliknya,  Jokowi dan Prabowo juga manusia  biasa. Manusia yang punya kebutuhan bersilaturahmi. Apalagi jika kehadiran mereka merupakan kebanggaan bagi keluarga yang punya hajatan. Itu berarti membawa kebaikan toh.
Lalu, kenapa saya jadi ingat Ahok, Basuki  Tjahja Purnama, yang sangat terkenal dengan kebiasaannya menghadiri di pesta perkawinan rakyat biasa, ketika ia  menjadi Gubernur DKI Jakarta. Â
Kabarnya setiap Sabtu, Ahok menyempatkan diri menghadiri undangan para lurah, camat, bahkan orang biasa ke pesta pernikahan anaknya. Selain menjadi kenangan indah dan kebanggaan bagi pengantin dan keluarganya, konon angpao  Ahok lumayan tebal --yang akan melebarkan senyum kebahagiaan pengantin.Â
Moga-moga kalau nanti saya mantu, bisa undang  Pak Ahok, Pak Prabowo, dan Pak Jokowi sekaligus. Pertanyaanya, bagaimana caranya supaya mereka bertiga berkenan hadiri undangan kita, rakyat jelata ? Ada yang bisa kasih info caranya?Â
Tenang saja, kami nggak buru-buru kok. Putri pertama saya baru 22 tahun dan  masih sibuk nyusun thesis Masternya. Jadi dalam tiga tahun ini kayaknya belum mikirin nikah. Hmmmm.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H