Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Gorengan dan Postingan "Pigai dan Gorila"

27 Januari 2021   21:46 Diperbarui: 28 Januari 2021   10:39 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan yang menjadi Kasus Pigai dan Gorila (sumber https://twitter.com/NataliusPigai2

Isi cuitan Pigai yang dia tag ke Menteri Pertahanan AS, menyebut bahwa perlawanan terhadap rasialisme di Indonesia, dalam hal ini warga Papua, telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun."Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun. Penyiksaan, pembunuhan & genosida perlahan. Kami butuh perhatian." 

Di bagian lain, komentar Pigai terhadap postingan  Ambroncius Nababan, malah diplintir ke Presiden Jokowi. Bahwa selama pemerintahan Joko Widodo, pembantaian, pembunuhan dan kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme.  Bahwa negara memelihara dan mengelola rasisme sebagai alat pemukul tiap orang yang berseberangan dengan kekuasaan. 

Belum puas menghina NKRI, Pigai juga menyebut rasisme saat ini telah menjadi kejahatan kolektif negara pada orang Papua."Seluruh kejahatan di Papua didasari oleh kebencian rasial. Orang Papua tidak akan pernah bisa hidup nyaman dengan bangsa rasialis. Jakarta harus buka kran demokrasi dengan Rakyat Papua.  Kalau tidak, maka saya khawatir instabilitas bisa terjadi karena konflik rasial di Papua. Saya orang pembela kemanusiaan berkewajiban moral untuk ingatkan," kata Pigai kepada CNNIndonesia.com (25/1).

Hmmm, mumpung Pigai yang  Komisioner Komnas HAM 2012 -2017  pamer diri, ijinkan saya memposting ulang pertanyaan netizen yang faktual. 

https://twitter.com/NataliusPigai2
https://twitter.com/NataliusPigai2

Dimana tuan (Natalius Pigai) sewaktu jadi Komisioner Komnas HAM Republik Indonesia, bersembunyi

1. Ketika ada kelompok yang sangat rasis kepada BTP 

2. Ketika Umat Nasrani diusir dari Rumah Ibadahnya?

3. Ketika ada minoritas dipersekusi oleh kelompok yang selama ini tuan bela?  

Bahkan saat  mendapat fasilitas super mewah sebagai Komisioner Komnas HAM, apa yang sudah Pigai kerjakan untuk membela tiga kasus rasisme di atas. Jadi, terus terang  apa pantas dan rasional, kalau  Pigai menyombongkan diri, " saya orang pembela kemanusiaan". Hadeeeeuh.  

Akhirnya tulisan ini saya tutup dengan Doa seorang Netijen INDONESIA RAYA. 

https://twitter.com/NataliusPigai2
https://twitter.com/NataliusPigai2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun