Betul, hipertiroid itu berhubungan dengan tingkat stres yang sangat tinggi. Stres pekerjaan, stres macet, stres teman hidup, stres tidak cocok dengan orangtua. Karena stres maka otomatis kita terganggu pola makan. Hipertiroid itu makan banyak tetapi tidak bisa gemuk, malah makin kurus. Mengapa demikian?
Saya kutip saja penjelasan dari Poli Endokrin RSUP Dr Sardjito
HIPERTIROIDÂ adalah peningkatan hormon tiroid dalam darah. Gejala yang dirasakan antara lain rasa gemetar jari-jari tangan, tubuh lemas, jantung berdebar cepat, berkeringat banyak walaupun berada dalam suhu yang dingin, badan semakin kurus walaupun porsi makan banyak, serta pada keadaan lebih lanjut disertai diare. Di daerah leher, terkadang disertai pembesaran kelenjar gondok.
Beberapa penyebab hipertiroid antara lain adanya grave dalam autoimun, pengeluaran abnormal Thyroid Stimulating Hormon, peradangan kelenjar tiroid, asupan yodium yang berlebihan, kanker pituitari, dan pemakaian obat-obatan seperti amiodarone.
Dari penjelasan ilmiah dokter, yang saya ingat penyakit mampir di tubuh kita karena 90% pikiran dan 10% pola makan. Jadi logis kalau saya terkena hipertiroid karena stres. Â Apalagi jika stres itu tidak bisa kita diskusikan dengan orang-orang terdekat, karena justru orang-orang terdekat itu yang membuat kita stres. hadeeeh ribet kan?
Rekonstruksi Peristiwa Mukjizat Penyembuhan (babak final)
Sesuai perjanjian untuk operasi di RS Gatot Subroto Jakarta, Senin pagi saya konsultasi dulu ke Dokter Nuklir. Â Setelah itu, saya menjalani rontgen dan harus puasa untuk pemeriksaan laboratorium dan lain-lain. Saya sudah bawa persiapan baju dan diantar papie dan mamie saya juga.
Believe it or not, saat dicek terakhir di Dokter Nuklir terjadi mukjizat. Â Ketika dokter mengecek dengan peralatan canggihnya ke leher saya, dokternya terlihat panik. Bolak-balik dia arahkan peralatannya ke leher saya, dan diam. Lalu dia periksa lagi dan sampai akhirnya dia tersenyum, dan mengatakan, kelenjar tiroid saya normal, Â sehat, sempurna. Jadi tidak ada alasan untuk dioperasi.
- Sempat sekitar satu menit saya dan kedua orangtua saya terdiam dan tidak bisa berkata-kata.Â
- Dokter tanya-tanya minum obat apa, yang membuat saya juga bingung.
- Akhir cerita, saya batal dioperasi, karena Tuhan lebih dulu meng-operasi saya dengan mukijzatnya, tanpa saya sadari juga.
Oya, Tuhan itu maha kuasa, dia menurunkan hujan dan panas untuk semua orang dengan berbagai latar belakang agama, suku, ras, bahkan jabatan. Jadi Tuhan itu pasti mau menyembuhkan semua manusia ciptaanNya, tanpa terkecuali, asal kita percaya. Yap, Percaya dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa.
Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati siapapun Anda, apapun agama Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H