Ada 3 cangkir kopi yang disiapkan dalam penelitian itu. Satu cangkir kopi dibubuhi 15 gram sianida, sebagaimana kabar, jumlah sianida yang ada di kopi yang diminum Almarhum Mirna. Â Sianida 15 gram itu diaduk dalam kopi, dan memang warna kopi yang tadinya hitam berubah menjadi warna kuning kunyit. Persis seperti warna kopi yang diteguk Mirna sebelum dijemput maut.
Dua cangkir lainnya  yang menjadi bahan percobaan dari Tim Berkas Kompas.
- Satu cangkir kopi dibubuhi sianida tanpa diaduk, ternyata tidak ada perubahan warna.
- Satu cangkir lainnya, kopi saja, tanpa sianida, warnanya juga tidak berubah, tetap hitam pekat.
- Kedua kopi terakhir tidak berubah warna, dan pastinya tidak ada yang bersedia mencicipi juga. HmmmÂ
Menurut Dr Budiawan, jangankan minum 15 gram, dengan 6,4 gram sianida tercemar ke dalam tubuh, maka seluruh organ tubuh manusia sudah langsung berhenti berfungsi. Sianida ternyata membuat iritasi sangat hebat di dalam lambung manusia bahkan langsung mengikis lambung, membuat korban mual dan muntah hebat, Â membuat peredaran darah langsung berhenti sehingga korban langsung kejang-kejang hebat sampai akhirnya meninggal.
Racun Sianida masuk melalui jaringan pembuluh darah dan langsung menuju jantung. Mula-mula dua sistem penting dalam tubuh manusia itu yang terganggu. Setelahnya tekanan darah dalam otak langsung melonjak, yang mengganggu sistem susunan saraf pusat. Pada masa kronis, organ-organ endokrin (organ yang menghasilkan hormon) tak bisa lagi bekerja. Itu semua terjadi karena sianida mengikat bagian aktif enzim sitokrom oksidase, atau enzim yang membentuk air (H2O) dalam tubuh. Setelah menyerang semuanya, kandungan sianida akan mengendap di liver manusia.
Jika kandungan sianida yang masuk ke dalam tubuh kurang dari 6 gram, zat ini akan diubah menjadi tiosianat yang dapat diekskresi tubuh manusia sebagai racun tubuh melallui keringat atau BAB dan kencing. Sebaliknya, sianida dalam jumlah besar (15 gram) jelas dapat membunuh manusia.
Kemungkinan besar itulah yang dialami Mirna yang masih belia, baru berusia 27 tahun.Â
Fakta Baru Melacak Jejak Sianida
 Fakta Baru Sianida (di kopi Mirna) yang saya dengar dari sumber terpercaya adalah cangkir kopi Mirna sudah dibuang langsung sesaat kejadian, oleh staf Cafe Olivier. Jadi apakah benar di dalam cangkir itu ada berapa gram sianida, tidak bisa dilacak lagi. Dan staf yang membuang cangkir Mirna itu ternyata sudah resign.
Selain itu, saya sempat tanyakan ke para narasumber Bincang Sapa, adalah mengapa polisi menggiring kita kepada sosok Jessica yang menjadi tersangka. Sementara suami Mirna ternyata punya akses yang besar untuk mendapat sianida. Suami Mirna adalah pengusaha tambang, atau karyawan perusahaan tambang. Dan Sianida adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam pertambangan untuk memisahkan berbagai unsur logam.
Saat acara Berkas Kompas, berkas pra-peradilan Jessica belum ditolak oleh Pengadilan Negeri. Karena itu masih menimbulkan banyak sekali pertanyaan. Mengapa Polisi langsung menahan Jessica yang mati-matian menolak dituduh membubuhkan sianida dalam kopi Mirna.
Setelah sidang praperadilan ditolak, maka dimulailah babak baru yakni ke materi inti, siapa yang membubuhi kopi Mirna dengan sianida. Â Sejauh ini Polisi mengaku sudah mempunya bukti kuat bahwa Jessica yang berperan membubuhi sianida ke dalam kopi Mirna racikan Barista Cafe Olivier Grand Indonesia Jakarta Pusat.
Sementara Jessica menyatakan ia tidak tahu menahu dengan isi kopi Mirna. Bahkan dari hasil pemeriksaan psikologi, kabarnya Jessica sampai saat ini belum terbukti mempunyai motif membunuh Mirna. Bagaimana dengan suami Mirna, atau musuh-musuh bisnis perusahaan (ayah) Mirna. Semuanya masih mungkin.