Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ini Aplikasi Anti Korupsi yang Keren Buatan "Bocah" Indonesia

11 Desember 2015   08:49 Diperbarui: 11 Desember 2015   10:51 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Di antara ratusan peserta kompetisi pembuatan program software computer tingkat dunia, awal Desember lalu di Jakarta, ada satu anak kecil dan satu remaja putri yang ikut. Ya, Andre Christoga (11) dan Christie Kirana (16) adalah dua sosok yang menonjol di ajang Hackathon Merdeka 3.0  Code4National yang diikuti oleh 700an hackers (pembuat software computer) dari 12 negara, termasuk dari Indonesia. (http://www.kompasiana.com/ibumercy/saat-ini-720-hacker-dunia-serentak-bikin-aplikasi-antikorupsi_56623755727a612e256fb3db)

Kehadiran dua "bocah"  di antara ratusan hackers yang rata-rata alumni Universitas bahkan Pascasarjana bidang Teknologi Informasi, memang fenomenal. Tanpa canggung Andre dan Christie langsung mengutak-atik laptop dan desktopnya untuk membuat aplikasi computer. Kali ini tema Kompetisi Hackathon Internasional adalah : Menggagas Program Aplikasi Antikorupsi.

Untuk bisa mengikuti ajang Hacker Marathon ini memang tidak sim salabim. Andre dan Christie sudah mengikuti sejak Hackathon Merdeka 1.0 dan 2.0, sehingga yang sekarang 3.0 menjadi tantangan lebih lagi. Walaupun belum berhasil menjadi pemenang, tetapi semangat Andre Christoga dan Christie Kirana tidak akan surut. Setiap ikut kompetisi adalah waktu untuk  belajar sehingga selalu ada  progres pengetahuan dan keterampilan di bidang bahasa pemograman (coding), layout, bahkan teknik-teknik meng-hack software yang tujuannya positif.  

Selain kemampuan istimewa kedua homeschooler ini di bidang computer dan bahasa pemograman, yang menarik adalah cara mereka menganalisis masalah korupsi dan menuangkannya dalam karya aplikasi berbasis mobile apps. Andre Christoga, sudah sering diulas oleh berbagai media, termasuk Kompasiana. silakan baca

http://www.kompasiana.com/alvidhiansyah/anak-ini-seharusnya-jadi-punggawa-it-di-kompasiana_560b94227fafbd4e0b3449c9

http://www.kompasiana.com/nikensatyawati/andre-christoga-hacker-termuda-di-hackathon-merdeka-adalah-seorang-kompasianer_55de52da8023bd4f15c24580

Kesadaran AntiKorupsi sejak dini

Bagaimana kedua “bocah” ini mengartikan tema besar AntiKorupsi untuk selanjutnya dituangkan dan dibuat software komputernya? Dengan sederhana, Christie dan Andre menerangkan aplikasi yang dibuat bersama tutornya, Ajie Pratama lulusan pendidikan guru biologi Universitas Negeri Jakarta,  yang sehari-hari adalah tutor homeschooling.

 Andre dan Christie dengan kepolosannya memilih nama Tim-nya TOBAT agar bisa mengingatkan semua orang untuk cepat bertobat. "Jangan sudah ketahuan masih ngeyel seperti Papa Minta Saham," canda Christie.  Sedangkan aplikasi berbasis website dan mobile apps dipilih nama CONTROL.

“Kami membuat aplikasi bernama CONTROL,  dengan harapan para koruptor, makelar negara, dan calon koruptor sadar bahwa masyarakat selalu CONTROL sepak terjang dan cara menggunakan uang rakyat.  Aplikasi CONTROL bisa membuat orang bertobat berbuat korupsi karena semua tindakannya sudah dipantau masyarakat. Sekarang semua orang, termasuk anak-anak bisa melaporkan hal-hal yang mencurigakan yang patut diduga ada penggelembungan dana,” ucap Christie yang lulus SMA dari MercySmart Homeschooling di usia 14 tahun.

Selanjutnya Christie menjelaskan, CONTROL adalah aplikasi yang one-stop system.

  1. Mulai dari menerima laporan masyarakat,
  2. memvalidasi isi laporan dan identitas pelapor
  3. Menyampaikan laporan ke berbagai (bukan cuma satu) lembaga yang berwenang
  4. memberi laporan tindaklanjut kepada pelapor secara pribadi.

Jadi hanya dengan mengklik aplikasi CONTROL dari smartphone,  laporan kita sudah sampai ke berbagai pihak yang punya pekerjaan mengawasi dan menindak korupsi. Bahkan untuk mempermudah, di Aplikasi CONTROL  sudah dimbeberkan pos pos mana dari APBN dan APBD yang menimbulkan tanda tanya dan patut dicurigai ada penggelembungan dana.

Sambil mempraktekkan aplikasinya,  Christie memberi contohnya,  “Kok harga satu UPS di APBN Rp 6 milyar? Padahal di pasaran cuma Rp 100 juta.”  Lewat Aplikasi CONTROL, aku langsung bisa mempertanyakan dan melapor adanya dugaan korupsi mark-up UPS.

Christie , yang di usia 12 tahun menjadi Pemenang Kompetisi Menulis Remaja se-Asean, dengan lugas mengingatkan, biasanya kalau secara langsung kita melapor, malah jadi ribet bahkan bisa dipingpong ke sana sini.  Karena itu, solusinya adalah melapor lewat Aplikasi CONTROL yang sangat mudah digunakan.

Canggihnya, Aplikasi CONTROL buatan Anak Indonesia

Selanjutnya, tambah Christie, Lulusan MercySmart Homeschooling level SMA di usia 14 tahun, menjelaskan bahwa biasanya orang malas melapor karena tidak ada tindak lanjutnya. “Laporan dibiarkan masuk angin, karena petugas penerima laporan di instansi terlalu sibuk atau bisa jadi ia bagian dari korupsi juga”

Nah dengan aplikasi CONTROL,  Laporan masyarakat divalidasi dulu, artinya diperiksa langsung apakah layak diteruskan atau perlu tambahan data lagi. " Nah itu bagian dari Tim TOBAT yang menyeleksi dan memvalidasi." Tim TOBAT ini canggih karena bisa memvalidasi identitas pelapor berdasarkan No KTP dan Kartu Keluarga. Validasi in setara dengan validasi data KPU untuk pemilh saat Pilkada 9 Desember kemarin. 

Setelah Tim TOBAT menyeleksi, laporan nsegera dishare lewat aplikasi internet ke berbagai lembaga yang berwenang menyelediki yakni

  1. Inspektorat Jenderal di masing-masing kementerian dan BUMN,  
  2. Kepolisian RI
  3. Komisi Pemberantasan Korupsi
  4. Komisi Informasi Pusat,
  5. bahkan ke instansi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Pemerintah LKKP
  6. Selain itu, dilibatkan juga unsur masyarakat seperti Indonesian Corruption Watch dan lain-lain.

Jadi laporan masyarakat  bisa dijamin sampai  ke semua lembaga negara antikorupsi. Dan Aplikasi CONTROL memberikan fasilitas chat antarlembaga untuk langsung mendiskusikan dan menyeledikinya.  Sehingga secara keroyokan semua lembaga yang berkepentingan, bisa lebih cepat menyelidiki, menyidik, dan meminta pertanggungjawaban dari oknum yang diduga korupsi.

Generasi AntiKorupsi Indonesia

Dengan demikian, partisipasi masyarakat berperan penting sebagai warga negara yang peduli dan ikut bertanggungjawab dalam gerakan antikorupsi dan menjadi Indonesia negara bebas korupsi.

Oya satu lagi, biasanya orang takut untuk melapor karena tidak mau tanggung risiko. Karena itu, semua pelapor lewat aplikasi Tobat langsung terhubung dengan Lembaga Penjamin Sanksi dan Korban  :LPSK karena menjadi bagian dari system Whistle Blower KPK. Jadi identitas dan keamanan para pelapor akan dijaga kerahasiannya.

Andre yang baru 11 tahun tapi karena lulus Akselerasi sekarang sudah SMP di MercySmart Homeschooling menjelaskan teknis software, kok bisa dari mengklik Aplikasi CONTROL terhubung dengan validasi data kependudukan di KPU dan selanjutnya bisa masuk System Whistle Blower KPK dan masuk sistem jaminan LPSK. Jadi dengan menggunakan berbagai software applikasi komputer dan ribuan coding, ternyata semua data itu bisa terjamin dan sampai di orang yang tepat.

"Jadi lewat Aplikasi CONTROL, pelapor akan dijamin keamanannya dan tidak jadi pesakitan seperti yang dipertontonkan MKD di DPR RI, " tambah Christie yang mahasiswa Sastra Inggris dan suka baca berita politik.

Mendengar dua paparan bocah siswa dan lulusan MercySmart Homeschooling ini tidak saja membuat kagum, tetapi memberi harapan bahwa ternyata generasi muda Indonesia tidak mau kalah dari korupsi.

Dengan kerja keras dan kerja cerdas, Andre dan Christie, dibantu ratusan pemuda Indonesia yang terpanggil membuat aplikasi antikorupsi lewat Hackathon Merdeka 3.0, maka masa sekarang dan masa depan Indonesia untuk katakan “nggak korupsi” menjadi makin nyata, menjadi bagian hidup THE NEW HOPE of INDONESIA, Harapan Baru Generasi AntiKorupsi Indonesia.

Untuk yang ingin tahu aplikasi mobile apps buatan Andre dan Christie, silakan mampir ke Video youtube https://www.youtube.com/watch?v=FQL7V_EzptY

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun