Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ini Aplikasi Anti Korupsi yang Keren Buatan "Bocah" Indonesia

11 Desember 2015   08:49 Diperbarui: 11 Desember 2015   10:51 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jadi hanya dengan mengklik aplikasi CONTROL dari smartphone,  laporan kita sudah sampai ke berbagai pihak yang punya pekerjaan mengawasi dan menindak korupsi. Bahkan untuk mempermudah, di Aplikasi CONTROL  sudah dimbeberkan pos pos mana dari APBN dan APBD yang menimbulkan tanda tanya dan patut dicurigai ada penggelembungan dana.

Sambil mempraktekkan aplikasinya,  Christie memberi contohnya,  “Kok harga satu UPS di APBN Rp 6 milyar? Padahal di pasaran cuma Rp 100 juta.”  Lewat Aplikasi CONTROL, aku langsung bisa mempertanyakan dan melapor adanya dugaan korupsi mark-up UPS.

Christie , yang di usia 12 tahun menjadi Pemenang Kompetisi Menulis Remaja se-Asean, dengan lugas mengingatkan, biasanya kalau secara langsung kita melapor, malah jadi ribet bahkan bisa dipingpong ke sana sini.  Karena itu, solusinya adalah melapor lewat Aplikasi CONTROL yang sangat mudah digunakan.

Canggihnya, Aplikasi CONTROL buatan Anak Indonesia

Selanjutnya, tambah Christie, Lulusan MercySmart Homeschooling level SMA di usia 14 tahun, menjelaskan bahwa biasanya orang malas melapor karena tidak ada tindak lanjutnya. “Laporan dibiarkan masuk angin, karena petugas penerima laporan di instansi terlalu sibuk atau bisa jadi ia bagian dari korupsi juga”

Nah dengan aplikasi CONTROL,  Laporan masyarakat divalidasi dulu, artinya diperiksa langsung apakah layak diteruskan atau perlu tambahan data lagi. " Nah itu bagian dari Tim TOBAT yang menyeleksi dan memvalidasi." Tim TOBAT ini canggih karena bisa memvalidasi identitas pelapor berdasarkan No KTP dan Kartu Keluarga. Validasi in setara dengan validasi data KPU untuk pemilh saat Pilkada 9 Desember kemarin. 

Setelah Tim TOBAT menyeleksi, laporan nsegera dishare lewat aplikasi internet ke berbagai lembaga yang berwenang menyelediki yakni

  1. Inspektorat Jenderal di masing-masing kementerian dan BUMN,  
  2. Kepolisian RI
  3. Komisi Pemberantasan Korupsi
  4. Komisi Informasi Pusat,
  5. bahkan ke instansi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Pemerintah LKKP
  6. Selain itu, dilibatkan juga unsur masyarakat seperti Indonesian Corruption Watch dan lain-lain.

Jadi laporan masyarakat  bisa dijamin sampai  ke semua lembaga negara antikorupsi. Dan Aplikasi CONTROL memberikan fasilitas chat antarlembaga untuk langsung mendiskusikan dan menyeledikinya.  Sehingga secara keroyokan semua lembaga yang berkepentingan, bisa lebih cepat menyelidiki, menyidik, dan meminta pertanggungjawaban dari oknum yang diduga korupsi.

Generasi AntiKorupsi Indonesia

Dengan demikian, partisipasi masyarakat berperan penting sebagai warga negara yang peduli dan ikut bertanggungjawab dalam gerakan antikorupsi dan menjadi Indonesia negara bebas korupsi.

Oya satu lagi, biasanya orang takut untuk melapor karena tidak mau tanggung risiko. Karena itu, semua pelapor lewat aplikasi Tobat langsung terhubung dengan Lembaga Penjamin Sanksi dan Korban  :LPSK karena menjadi bagian dari system Whistle Blower KPK. Jadi identitas dan keamanan para pelapor akan dijaga kerahasiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun