Mohon tunggu...
Ibrahim Rabbani
Ibrahim Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Charles Wright Mills

17 November 2022   05:53 Diperbarui: 17 November 2022   05:53 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut metodenya memisahkan masalah pribadi dari masalah publik, tulisan Mills adalah yang paling jelas. Masalah adalah sebuah konsep yang berasal dari karakter seseorang dan terbatas pada sejumlah kecil keadaan hidup atau berdampak langsung pada mereka. Memahami masalah dan sumbernya adalah jawaban langsung untuk masalah ini. "Nilai-nilai yang dihargai oleh seseorang yang diyakini olehnya akan terancam" adalah definisi langsung yang diberikan oleh Mills.

Ketika datang ke "masalah," Mills menggambarkannya sebagai hal-hal yang melampaui lingkungan terdekat seseorang dan lingkup keberadaan mereka yang terbatas. Ketika krisis institusional terjadi, masalah sering dikaitkan dengannya. Misalnya, karena pengangguran mempengaruhi massa secara negatif, itu dapat dilihat dan dianggap sebagai masalah. Masalah dapat dilihat sebagai masalah pribadi yang telah menyebar ke masalah masyarakat umum. Masalah juga dapat diakibatkan oleh masalah pribadi.

The Conflict Theory

Teori konflik saat ini dikreditkan ke Mills, yang melihat masyarakat sebagai sistem dinamis yang selalu mengalami perubahan akibat perebutan sumber daya yang terbatas. 

Sebagian besar konsep ini diambil dari teori sosiologi Marx dan ilmu-ilmu sosial seperti yang disajikan dalam spesifikasi. Teori ini melihat persaingan kehidupan dan berfokus pada bagaimana sumber daya, kekuasaan, dan sumber daya didistribusikan. 

Teori konflik kurang efektif menjelaskan stabilitas sosial dan lebih efektif menjelaskan perubahan sosial. Teori ini memiliki beberapa kekurangan, seperti ketidakmampuannya untuk menjelaskan gagasan stabilitas dan perubahan bertahap secara memadai.

Mills memiliki keyakinan kuat bahwa konflik antara kepentingan yang bersaing mengarah pada pembentukan institusi sosial. Struktur sosial yang diciptakan memiliki dampak langsung pada rakyat, dan perebutan kekuasaan antara "elit" dan "orang lain" biasanya menghasilkan perpecahan ini. Dia membantu individu dalam menentukan "Siapa yang Diuntungkan dari Elemen Masyarakat Ini?" masalah, yang sangat penting ketika meneliti sebuah organisasi atau fenomena.

The New Left

Mills mengadvokasi masalah sosial termasuk feminisme, hak homoseksual, hak aborsi, peran gender, dan perubahan kebijakan narkoba sambil mengikuti filosofi politik "kiri baru". Meskipun Mills dipengaruhi oleh deskripsi Marx tentang masyarakat dan politik, kaum kiri baru dianggap menentangnya, yang menciptakan beberapa kesulitan dalam memahami metodologi kiri baru. Kaum kiri baru memang menegaskan bahwa tujuan-tujuan ini hanyalah kelanjutan dan revitalisasi dari tujuan-tujuan kiri lama.

Beberapa individu yang menyebut diri mereka sebagai anggota "kiri baru" langsung menyangkal partisipasi mereka dalam teori sejarah Marxis tentang perjuangan kelas, meninggalkan fondasi ideologi yang dipertanyakan. Di Amerika Serikat, peristiwa mengambil arah yang sama sekali berbeda; gerakan itu biasanya dikaitkan dengan kegiatan protes kampus mahasiswa anti-perang, termasuk Gerakan Bebas Berbicara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun