Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Segudang Pekerjaan Rumah Penguasa Kursi PSSI

5 November 2019   01:03 Diperbarui: 5 November 2019   10:32 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum PSSI Komjen Pol Mochamad Iriawan |Sumber: Antara Foto

Maka tak heran bila sepak bola kerap dijadikan wadah aktivitas sports marketing atau brand activation oleh berbagai produsen. Dan itu sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk mengelola klub secara mandiri dan profesional, terutama klub-klub di liga Indonesia.

Perusahaan konsultan manajemen Deloitte setiap tahun membuat daftar peringkat klub-klub terkaya di dunia---dengan akumulasi pendapatan kotor dari berbagai sektor. Daftar itu diberi judul "Football Money League".

Di tahun 2009 Real Madrid menjadi klub terkaya seantero bumi dengan pendapatan kotor mencapai 475 juta USD, disusul Manchester United dengan nilai 422 juta USD. 

Pencapaian ini bertahan hingga tiga tahun kemudian dengan nilai pendapatan yang bertambah pula, Real dengan 540,7 juta USD dan Manchester United dengan nilai 440,3 juta USD.

Namun di 2016 Manchester United sukses menggeser singgasana Madrid sebagai pemuncak daftar tim dengan pendapatan terbesar di dunia versi Deloitte ini.

Kekayaan Setan Merah mencapai 826,6 juta USD. Tim terkaya selanjutnya ditempati Barcelona dengan kekayaan 744 juta USD dan urutan ketiga diisi Real Madrid yang hanya terpaut tipis dari kekayaan rival abadinya itu, yakni senilai 743,9 juta USD.

Dari besarnya pendapatan tim-tim tadi, Manchester misalnya, pemasukan terbesar disumbang bukan dari penjualan tiket atau hak siar televisi, melainkan dari sisi komersial, yakni sebesar 53 persen. 

Kemudian baru diikuti pemasukan dari hak siar sebesar 27 persen dan tiket pertandingan sebesar 20 persen.

Artinya, di era industri saat ini pendapatan melalui hak siar maupun penjualan tiket, bila dibandingkan sisi komersial, tidaklah seberapa.

Besarnya sisi komersial dalam menyumbang pendapatan Manchester tak lepas dari mereka yang memanfaatkan brand untuk membangun citra positif dan mendunia. Manchester United (lagi dan lagi) adalah contoh paling sahih dalam soal ini.

Klub yang dulu bernama Newton Heath Lancashire & Yorkshire ini tidak hanya mentereng dalam urusan gelar juara dan pemain top kaliber David Beckham dan rekan-rekannya. Lebih dari itu, Setan Merah adalah "ambassador" dari Kota Manchester. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun