Mohon tunggu...
Lindan
Lindan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Biang Masalah dari Demo-demo Ahok Adalah Jaksa Agung

13 Mei 2017   13:42 Diperbarui: 13 Mei 2017   14:07 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang yang terjadi baik Pengacara dan Jaksa Penuntut sama-sama meminta banding.  Apa tidak aneh bila baik Pengacara dan Jaksa Penuntut sama-sama menginginkan Ahok dibebaskan?

Bagaimana tidak membesar demo massa pendukung kalau diberi angin dan provokasi terus menerus dari kalangan penguasa?

Coba kita lihat pernyataan langsung Jaksa Agung hari ini yang diberitakan detiknews :

"Saya dengar terdakwanya banding, jaksa pun tentunya sesuai dengan standar prosedur yang ada, ya akan mengajukan banding juga. Di samping juga, pertimbangan lain yang tentunya perlu nantinya menjadi bahan kajian," kata Prasetyo.

Sebelumnya Jaksa Agung M Prasetyo menegaskan upaya banding yang diajukan jaksa merupakan hal biasa. Tim jaksa dalam sidang vonis pada 9 Mei lalu menyatakan pikir-pikir atas putusan majelis hakim terhadap Ahok.

Ini pernyataan yang sangat ngawur , sangat politis dan sarat kepentingan.  Jaksa melakukan banding setelah tuntutannya dikabulkan atau dikabulkan melebihi tuntutan yang ada itu tidak pernah ada.  Kalau vonis hakim lebih rendah dari tuntutan jaksa barulah itu hal menjadi umum bila Jaksa melakukan banding. Jaksa Agung mengada-ada membuat pernyataan ini.

Dan masalah Jaksa penuntut menyatakan pikir-pikir atas putusan hakim itu belum pernah diberitakan sebelumnya. Sepertinya ini karangan dari Jaksa Agung saja.

Apa boleh buat, negeri ini menjadi rusak karena semua penegak hukum disusupi kepentingan politik dan bisa diintervensi oleh para penguasa.

Salam Kompasiana.

Sumber:

https://news.detik.com/berita/d-3499782/jaksa-ajukan-banding-atas-vonis-ahok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun