"Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an" (Q.S. al-baqarah/2:185)
 Ketiga ayat tersebut menjelaskan bahwa Al-Qur`an diturunkan dalam satu malam yang diberkahi, yang disebut malam kemuliaan (lailatul qadar), dan malam tersebut adalah salah satu dari malam-malam Ramadhan. Menurut az-Zarqani, turunnya Alquran dalam tiga ayat tersebut tidak merujuk pada turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw. secara berangsur-angsur selama lebih dari 22 tahun. Riwayat yang sahih dari Ibn Abbas mengindikasikan bahwa yang dimaksud adalah turunnya Al-Qur'an dari Lauh Mahfuz ke Bayt al-Izzah.
Tahapan Ketiga
 Tahapan ketiga dalam penurunan Al-Qur`an adalah ketika Al-Qur`an disampaikan dari bayt al-Izzah di langit dunia kepada Nabi Muhammad Saw. pada malam Qadar. Namun, penurunan ini tidak terjadi secara sekaligus, melainkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan waktu. Bahkan, sering wahyu turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat yang dilontarkan kepada Nabi atau untuk membenarkan tindakan Nabi Saw. Disamping itu, banyak pula ayat atau surat yang diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian tertentu. Proses ketiga ini melibatkan perantara malaikat Jibril atau juga dikenal sebagai Ruhul Amin, yang mengantarkan Al-Qur`an dari bayt al-Izzah kepada Nabi Muhammad Saw. di Gua Hira, Mekkah. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Isra: 106, yaitu:
 "Dan Al-Qur`an ini Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacanya perlahan kepada manusia. Dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (Q.S. al-Isra'/17:106)
D. Penurunan Al-Qur`an Secara Berangsur-angsur
 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Malaikat Jibril turun beberapa kali untuk memberikan ayat-ayat Al-Qur`an kepada Nabi Muhammad Saw. Ini dilakukan sesuai kebutuhan, sehingga tidak semua ayat Al-Qur`an diturunkan sekaligus. Oleh karena itu, panjang dan jumlah ayat dalam surat-surat Al-Qur`an bervariasi. Ada surat pendek seperti al-Fatihah, al-Ikhlash, al-Kaustar, al-Lahab, al-Bayyinah, dan an-Nashr yang diturunkan secara utuh, serta surat panjang seperti surat al-Mursalat. Selain itu, ada surat-surat yang hanya diturunkan sebagian, seperti lima atau sepuluh ayat.
 Turunnya Al-Qur`an secara berangsur-angsur dijelaskan oleh Allah swt dalam firmannya Surat Al-Isra ayat 106:
 "Dan Al-Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (Q.S. Al-Isra:17/106)
 Namun, turunnya Al-Qur`an secara berangsur-angsur mendapat celaan dari orang-orang kafir. Allah berfirman dalam Surat Al-Furqan ayat 32:
"Berkatalah orang-orang kafir; "Mengapa Al-Qur`an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Q.S. Al-Furqan: 25/32)