Dia mendapat suara dari semua pemilih yang berada dalam daerah pemilihannya, Gunung Paekdu.
Menurut kantor berita KCNA, dukungan 100% untuk Kim itu mencerminkan yang mereka sebut keinginan mutlak dari semua orang di Korea Utara.
Pemilihan untuk anggota Majelis Rakyat Agung, yang merupakan lembaga penyusun undang-undang tertinggi, berlangsung Minggu 9 Maret, dengan hanya satu nama calon untuk setiap wilayah pemilihan.
Para pemilih, seperti dilaporkan kantor berita Associated Press, biasanya hanya memilih 'ya' atau 'tidak' dengan tingkat partisipasi dalam pemilihan sebelumnya disebut mencapai 99%.
Hasil dari wilayah pemilihan lainnya belum diumumkan namun dalam pemilihan sebelumnya, sebanyak 687 wakil terpilih menjadi anggota majelis.
Pemilihan ini merupakan yang pertama sejak Kim mewarisi kekuasaan dari ayahnya yang, Kim Jong Il, yang meninggal dunia pada tahun 2011.
Para wartawan melaporkan Majelis Rakyat Agung secara umum tidak memiliki wewenang besar dengan kendali lebih banyak di tangan dewan presidiumnya." -dilansir dari http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2014/03/140310_korea_kim_jong_un
4. Pemilu Buta Huruf
Gambia memiliki angka melek huruf sebesar 37.8 menurut Laporan Program Pembangunan PBB 2005. Dengan banyaknya warga yang buta huruf, pemerintah Gambia memiliki cara unik dalam melaksanakan Pemilu.Â
Rakyat Gambia mengikuti pemilu dengan menjatuhkan kelereng ke dalam drum-drum yang sudah diberi warna- tertentu dengan ada gambar para kandidat. Setiap drum diberi lonceng di mana ketika kelereng dijatuhkan akan membunyikan lonceng. Bila lonceng berbunyi dua kali petugas akan tahu bahwa terjadi kecurangan.
5. Pemilu Terlama