Mohon tunggu...
Ian Savio
Ian Savio Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perkembangan Pemilu? Penyalur Aspirasi atau Pengekang Kebebasan?

16 November 2017   00:54 Diperbarui: 16 November 2017   01:21 1671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.kantorberitapemilu.com

Dia mendapat suara dari semua pemilih yang berada dalam daerah pemilihannya, Gunung Paekdu.

Menurut kantor berita KCNA, dukungan 100% untuk Kim itu mencerminkan yang mereka sebut keinginan mutlak dari semua orang di Korea Utara.

Pemilihan untuk anggota Majelis Rakyat Agung, yang merupakan lembaga penyusun undang-undang tertinggi, berlangsung Minggu 9 Maret, dengan hanya satu nama calon untuk setiap wilayah pemilihan.

Para pemilih, seperti dilaporkan kantor berita Associated Press, biasanya hanya memilih 'ya' atau 'tidak' dengan tingkat partisipasi dalam pemilihan sebelumnya disebut mencapai 99%.

Hasil dari wilayah pemilihan lainnya belum diumumkan namun dalam pemilihan sebelumnya, sebanyak 687 wakil terpilih menjadi anggota majelis.

Pemilihan ini merupakan yang pertama sejak Kim mewarisi kekuasaan dari ayahnya yang, Kim Jong Il, yang meninggal dunia pada tahun 2011.

Para wartawan melaporkan Majelis Rakyat Agung secara umum tidak memiliki wewenang besar dengan kendali lebih banyak di tangan dewan presidiumnya." -dilansir dari http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2014/03/140310_korea_kim_jong_un

4. Pemilu Buta Huruf

Gambia memiliki angka melek huruf sebesar 37.8 menurut Laporan Program Pembangunan PBB 2005. Dengan banyaknya warga yang buta huruf, pemerintah Gambia memiliki cara unik dalam melaksanakan Pemilu. 

Rakyat Gambia mengikuti pemilu dengan menjatuhkan kelereng ke dalam drum-drum yang sudah diberi warna- tertentu dengan ada gambar para kandidat. Setiap drum diberi lonceng di mana ketika kelereng dijatuhkan akan membunyikan lonceng. Bila lonceng berbunyi dua kali petugas akan tahu bahwa terjadi kecurangan.

5. Pemilu Terlama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun