Di masa berikutnya ada juga keramaian sandiwara misalnya pentas demulok, pentas tonil. Di pentas music ada orkes melayu, orkes gambus, dan lainnya. Masa berikutnya muncul gedung bioskop, serta berbagai pentas seni musik modern dengan grub band. serta berbagai keramaian lainnya yang lebih besar misalnya pasar malam. Pasar malam lebih ramai karena kegiatan perdagangan dengan isi acara berbagai pentas budaya dan seni disuguhkan.
Saat ini Ketika media sosial sudah membumi serta pentas keramaian modern sangat beragam sehingga pentas seni tradisi di keramaian ada yang sudah tak dipentaskan lagi, namun keramaian dari pesta adat gawai masih tetap ada dengan hiburan modern seperti grub band, orkes dangdut, dan keseniaan tradisi jarang dipentaskan di acara pesta adat gawai saat ini hanya kesenian campak yang memodernisasi penampilan mereka. Meski berbalas pantun masih menjadi sajian utama dalam lagu lagu menggoda dengan tarian campaknya, juga pakaian penari perempuannya ketat minim dan seksi, itu menjadi daya tarik campak modern mengundang keramaian pengunjung.
Semua acara pentas itu adalah mediasi yang umum untuk berkenalan satu sama lainnya. Tentu saja sarana atau mediasi tersebut bukanlah satu satunya ajang sebagai cara untuk mencari biak atau pacar atau mendapatkan pasangan sebab soal jodoh kadangkala hadir sendiri tanpa dicari. Maka Kesimpulan yang paling mungkin adalah apakah sang calon mencari sendiri atau dijodohkan.
Umumnya pasangan yang mengalami masa bebiakan atau pacaran biasanya mereka bertemu sendiri. Pasangan pengantin tak sempat bebiakan biasanya adalah pasangan yang dijodohkan pihak orang tua mereka sehingga perkenalan lebih singkat. Namun pacaran singkat atau bebiakan singkat juga terjadi jika keinginan menikah sudah tak tertahan!
Jika di fase bebiakan ini pasangan itu bersungguh-sungguh ingin melangsungkan pernikahan maka segeralah kedua calon tersebut saling mengenalkan diri pada keluarga kedua belah pihak, sebagai isyarat bahwa mareka minta direstui. Atau sang pria menemui orangtua perempuan mengutarakan niatnya untuk menikahi sang biak atau pacarnya itu. Setelah "mendapat angin baik" (menyetujui niat tersebut). Biasanya pihak orang tua perempuan segera menitipkan pesan kepada sang pria (pacar) anaknya, agar disampaikan kepada orangtua sang pria bahwa pihak orangtua perempuan bakal berkunjung untuk "Bepaham". Atau sebaliknya pihak orang tua pria sendiri menitipkan kepada anaknya untuk disampaikan ke orangtua perempuan untuk berkunjung guna untuk "Bepaham".
Namun jika di fase ini ada salah seorang atau jika kedua orang tua mereka kurang berkenan atau tidak setuju dengan sang calon menantu atau dengan pihak keluarga calon besan maka bisa jadi fase ini gagal.
Biasanya para orang tua di Belitong jarang sekali tidak memperkenankan anaknya untuk menikah Ketika mereka sudah memintanya sebab di fase bebiakan inilah para orang tua masing masing sudah dapat menilai dan mempertimbangkan calon menantu masing masing, jika tidak maka harus diputuskan Ketika masa bebiakan.
Maka fase masa bebiakan menjadi momentum yang dapat menjadi ruang perkenalan dan penilaian lebih dalam guna mengenal tentang kondisi masing masing calon menantu dan besan. Jika berkenan tentunya masa bebiakan menjadi mengikat atau mempererat hubungan dari kedua kedua calon pengantin dan pihak keluarga.
BEPAHAM  menuju  KESEPAHAMAN.
Bepaham merupakan tradisi urun rembuk dari masyarakat Belitong dalam upaya mencapai kesepakatan dari perihal yang diajukan oleh masing masing pihak yang memiliki paham atau gagasan. Begitupan dalam hal bepaham atau berunding mengenai perihal pernikahan calon pengantin dari dua belah pihak keluarga agar dicapai kesepahaman.
Prosesi bepaham untuk menikahkan calon mempelai pengantin dari dua belah pihak biasanya dimulai dari salah satu pihak mengajukan keinginan untuk melakukan perihal tersebut. Maka salah satu pihak dari orang tua (yang mewakili) calon pengantin berkunjung ke rumah "calon besan" untuk bepaham atau berdiplomasi (mengajukan gagasan; ide; keinginan; perihal) kepada orangtua yang lainnya tentang anak mereka agar dapat dinikahkan.