Mohon tunggu...
Humaniora

Etnosentrisme dan Pencegahannya dalam Lingkup Komunikasi Lintas Budaya dan Kehidupan Sehari-Hari

6 Februari 2016   23:53 Diperbarui: 7 Februari 2016   00:07 3971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

CONTOH KASUS ETNOSENTRISME DI INDONESIA

Kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman, jika di pandang dari sudut pandang masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, budaya ini adalah sangat memalukan dan merasa budayanyalah yang lebih baik dari budaya masyarakat papua pedalaman, tapi kalau kita berada dalam sudut pandang masyarakat papua pedalaman memakai koteka adalah hal yang wajar di karenakan ini adalah warisan turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Dalam contoh kasus di atas terlihat jelas bahwa ada unsur etnosentrisme di dalamnya, di karenakan bagi mereka yang bukan masyarakat papua pedalaman itu adalah hal yang memalukan karna mereka hanya menilai atau memberikan pendapat dari sudut pandang/perspektif yang sangat sempit, tapi bagi mereka yang masyarakat papua pedalaman itu adalah hal yang lumrah di karenakan itu sudah menjadi tradisi bagi mereka turun-temurun, dari perbedaan sudut pandang inilah sering terjadi konflik di dalamnya

Contoh lain adalah dalam dunia politik khususnya yang terjadi di DPR, yang saya tau adalah anggota DPR adalah sekumpulan orang-orang yang terpilih untuk mewakilkan suara rakyat, dari partai-partai politik yang ada, tapi terkadang ada beberapa oknum yang lebih mementingkan kepentingan partainya daripada kepentingan rakyat itu sendiri, sehingga membuat dapat terjadi banyak konflik di dalamanya.

 

SISI POSITIF ETNOSENTRISME

Ketika berbicara Etnosentrisme tidak selamanya ke arah negative ada juga beberapa hal positif dalam etnosentrisme di antaranya:

· Dapat menjaga kestabilan dan keutuhan budaya

· Dapat mempertinggi semangat patriotism

· Dapat memperteguh rasa cinta terhadap kebudayaan atau bangsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun