Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Lahirkan Penulis Cilik: Mengasah Bakat Menulis Cerita Anak Bersama Najma Alya Jasmine

29 April 2024   20:22 Diperbarui: 29 April 2024   23:28 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama Wokshop Menulis Cerita Anak. Foto:  Jogja Art Planet

"Dengan sudut pandang orang pertama, 'aku' ini benar-benar memiliki kendali penuh atas cerita, sehingga mengetahui segala macam hal," ujarnya.

Cara Memunculkan Bakat Menulis pada Anak

Menulis bukan hanya tentang bakat, tapi juga tentang pembiasaan dan rangsangan. Najma menjelaskan bahwa rangsangan merupakan faktor penting dalam melahirkan penulis cilik.

Lalu, bagaimana cara "melahirkan" anak yang gemar menulis?

Najma menjelaskan bahwa kebiasaan menulisnya berawal dari kebiasaan orang tuanya membacakan buku dan majalah anak untuknya sebelum tidur. 

Cerita-cerita dalam buku dan majalah tersebut memicu imajinasinya dan membuatnya ingin menulis pengalamannya sendiri.  

"Aku ingin menjadi seperti mereka (yang ada dalam cerita), tapi bagaimana caranya?" 

Orang tua memang memiliki peran penting dalam melahirkan anak penulis. Orang tua dapat memberikan akses buku dan media, kepercayaan diri, dan dorongan kepada anak untuk menulis dan mengungkapkan perasaannya.

Seringkali, orang tua lupa memberikan "kepercayaan" kepada anak mereka. Alih-alih membiarkan anak berkembang dengan bebas, banyak orang tua yang justru "menyetir" mereka, menentukan apa yang harus dilakukan dan menjadi apa di masa depan.

"Menurut saya, menulis itu linier dengan bagaimana anak ini bisa mengungkapkan perasaannya kepada orang lain," kata Najma.

 "Ketika mereka bisa menuangkannya lewat tulisan, kemungkinan mereka punya komunikasi yang baik dengan teman-temannya dan keluarga. Mereka terbiasa mengurai permasalahan dari kata-kata menjadi tulisan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun