Selain stigma pendidikan tinggi bagi perempuan dan dilema perempuan belum menikah, kamu juga akan menemukan kisah generasi sandwich yang terjepit oleh berbagai tanggung jawab, dilema pasangan suami istri dalam memutuskan untuk memiliki anak, hingga gambaran kerasnya kehidupan masyarakat yang terbelenggu oleh kemiskinan.
Dan masih banyak lagi tema menarik lainnya. Aku tidak ingin membocorkan terlalu banyak agar kamu dapat merasakan sendiri sensasi menyelami setiap cerita dalam kumcer ini.
Meskipun begitu, kumpulan cerpen ini bukan tanpa cela. Menurutku, beberapa alur ceritanya terasa terlalu klise atau mudah ditebak, bahkan beberapa cerita memiliki kemiripan. Hal ini mungkin karena karya ini merupakan refleksi pribadi Aisyah yang ingin mengkritik budayanya.
Â
Pernahkah kamu merasa terjebak dalam kecemasan, ketakutan, dan bayang-bayang kegagalan masa lalu?
Apakah kamu ingin melepaskan beban itu dan menemukan kedamaian? Jika ya, bacalah Mereka yang (Enggan) Pulang! Kemudian menulislah, karena seperti yang dikatakan Aisyah sendiri, menulis bisa jadi semacam metode penyembuhan [mhg].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H