Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"Burmese Days", Novel George Orwell yang Masih Relevan hingga Saat Ini

21 September 2023   23:29 Diperbarui: 24 September 2023   12:16 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Rekomendasi Buku. (KucherAV via kompas.com)

Lantas, apa itu imperialisme, apa perbedaan antara imperialisme dan kolonialisme? Mengapa jajahan Inggris menggunakan istilah imperialisme, dan jajahan Belanda menggunakan kolonialisme?

"Kamu bisa mendominasi sebuah negara tanpa menjajah," jawab salah satu anggota diskusi yang lainnya, Ndeye Kor.

Kolonialisme mencakup pengambilalihan wilayah asing melalui kontrol militer atau politik, sering kali termasuk pemukiman para terjajah. Imperialisme, sebaliknya, adalah penggunaan pengaruh terhadap negara lain tanpa penjajahan fisik, sering kali melalui cara-cara ekonomi dan politik.

Pernyataan Kor, "kamu bisa mendominasi sebuah negara tanpa menjajahnya," memiliki banyak contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak perlu jauh-jauh, kita sering menjumpai tengkulak atau broker yang memberikan pinjaman kepada petani atau pengrajin, tetapi sebagai imbalannya, mereka menuntut agar hasil panen atau produk dijual kepada mereka dengan harga yang ditentukan oleh tengkulak atau broker.

Ini merupakan contoh kecil dari imperialisme, sebuah konsep yang tidak diabaikan oleh Orwell. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika Burmese Days tetap relevan dan layak dibaca hingga saat ini.

Pada titik tertentu, tulisan-tulisan George Orwell, khususnya Burmese Days, menjadi bukti yang kuat akan kemampuannya untuk menangkap pengalaman hidup sehari-hari dan mengubahnya menjadi refleksi yang mendalam tentang tema-tema universal.

Dokumentasi Diskusi Pekan 67 Klub Buku Main-Main. Foto: Dokumentasi Klub Buku Main-Main
Dokumentasi Diskusi Pekan 67 Klub Buku Main-Main. Foto: Dokumentasi Klub Buku Main-Main
Pengamatan Orwell yang tajam terhadap imperialisme, rasisme, dan kondisi manusia digambarkan dengan penuh warna melalui penggunaan bahasa yang kuat, lugas, dan menggugah.

Novel Burmese Days Terjemahan Gramedia. Foto: Dokumentasi Klub Buku Main-Main
Novel Burmese Days Terjemahan Gramedia. Foto: Dokumentasi Klub Buku Main-Main
Pada akhirnya, ini adalah novel yang menantang, tetapi juga membuka cakrawala yang akan membuat kamu berimajinasi, merasakan, dan peduli. 

Mengingatkan kita akan kekuatan sastra yang tak lekang oleh waktu untuk menjelaskan kompleksitas dunia dan menginspirasi perubahan positif [mhg].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun