Pakaian juga bisa jadi alat komunikasi efektif, seperti seragam security atau polisi. Mirip dengan pernyataan Rachel Zoe yang dikutip Ecka dalam buku ini, "Style is a way to say who you are without having to speak."Â
Obrolan kita belum berakhir sampai di sana, fashion bisa menjadi relasi kuasa seperti yang disinggung Misni. Pakaian bisa mencerminkan posisi atau jabatan seseorang dalam masyarakat, seberapa banyak kekuasaan yang dimilikinya, atau apa latar belakang budayanya.Â
Pakaian dapat digunakan untuk menunjukkan status sosial, kekuasaan, atau identitas politik seseorang.
Dalam konteks politik, pakaian dapat digunakan untuk menciptakan citra tertentu bagi calon pemimpin. Misalnya, seorang calon pemimpin yang ingin menunjukkan dirinya sebagai sosok yang sederhana dan merakyat, mungkin akan memilih pakaian yang sederhana dan tidak mewah.
Jadi, jangan heran jika sebentar lagi akan banyak muncul iklan jelang pemilu atau pilpres yang menggunakan kostum tertentu dengan label "sederhana," meskipun harganya belum tentu sederhana.Â
Sudah kayak Rumah Makan Padang saja [mhg].
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H