Qurban mengingatkan akan kesenjangan sosial-ekonomi yang tajam yang ada dalam masyarakat kita. Ini menyoroti pentingnya kasih sayang, empati, dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung.
Distribusi daging qurban kepada orang-orang yang membutuhkan melambangkan semangat peduli satu sama lain, membina rasa solidaritas dan keadilan sosial.
Melalui tindakan ini, kita dapat menjembatani kesenjangan antara latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
Namun, tentu hal ini tidak terbatas hanya pada momen Idul Qurban semata. Cinta, dukungan bersama, dan kesalehan sosial harus ditanamkan secara berkelanjutan.
Sama seperti otot yang bisa dilatih, sensitivitas sosial juga bisa dikembangkan melalui latihan yang konsisten. Qurban dapat menjadi katalisator atau titik awal untuk proses ini.
Dengan harapan, qurban dapat menginspirasi individu untuk merenungkan esensi pengorbanan, empati, dan ketulusan.
Di sisi lain, hal ini berkaitan dengan bulan Juni, karena Idul Adha tahun ini bertepatan dengan bulan kelahiran Pancasila. Mari kita akhiri bulan yang penuh semangat ini, yang dikenal sebagai "Bulan Bung Karno," dengan merayakan persatuan dan solidaritas.
Dengan merangkul sesama dalam bingkai Pancasila dan nilai-nilai kesalehan sosial, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan sejahtera.
***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].